Hidayatullah.com–Amerika Serikat (AS) mengaku kecewa dengan kegagalannya menangkap tiga orang yang selama ini diakuinya paling dicari. Mereka adalah bekas Presiden Iraq, Saddam Hussein, Usama bin Ladin dan pemimpin Taliban, Mullah Muhammad Umar.
Kepada Reuters, seorang analisis pertahanan dari Institut Cato, Charles Pena, mengatakan, walau telah memiliki senjata dan tehnologih canggih, pada kenyataannya AS tidak mamu menangkap seorang bernama Usamah Bin Ladin.
“Walaupun kita sendiri merupakan negara adidaya dengan memiliki teknologi serba canggih, usaha untuk memburu mereka dan mencari seorang lelaki lalu membunuhnya adalah sebuah pekerjaan yang teramat sulit,” ujarnya Charles Pena.
Menurut Pena, kegagalan untuk menangkap ketiga orang itu menjadi satu isu besar yang menghadapkan Presiden AS, George W. Bush dan para pegawai di pemerintahannya untuk menyeret konflik dengan al-Qaidah, Iraq ke dalam konfrontasi dengan Usama dan Saddam.
Saddam yang sukses disingkirkan yang dipimpin pasukan koalisi AS sejak bulan Maret lalu sehingga kini masih belum diketahui nasibnya apakah hidup atau mati, ujarnya.
Persoalan itu masih menjadi misteri walaupun Iraq telah jatuh ke tangan AS dengan tentera sekutu yang terus-menerus melakukan usaha untuk memburu bekas pemimpin Iraq walaupun selepas perang berakhir.
Usamah, yang turut `hilang’ selepas serangan atas Afghanistan, tetap diakui masih menjadi ancaman besar AS. Mullah Umar, yang memimpin Taliban dan dituduh melindungi al-Qaidah –kelompok yang ikut dipersalahkan dengan peristiwa serangan 11 September di AS– kabarnya sukses melarikan diri semasa serangan atas Afghanistan pada Oktober 2001.
Menurut Charles, ketiadaan bukti yang kuat untuk membuktikan di mana ketiga orang itu berada menyebabkan AS terus mengarahkan usaha untuk memburu hingga dilakukan hampir setiap hari. (rtr/um)