Hidayatullah.com- Baitullah Ka’bah mulia dan kiblat umat Islam se-dunia akan dibersihkan dan dimandikan pada Kamis (29/05/2014) besok waktu Makkah, Arab Saudi.
Acara tersebut akan dipimpin langsung oleh Gubernur Makkah Masy’al bin Abdullah Alu Saud mewakili Raja Abdullah bin Abdul Aziz yang berhalangan hadir.
Beberapa pihak dijadwalkan akan turun langsung bersama Gubernur Makkah dalam proses pembersihan dan pemandian agung tersebut, diantaranya adalah Ketua Umum Pengurus Dua Masjid Haram Syeikh Abdurrahman as-Sudais, sejumlah Menteri, Ulama besar dan Sadanah (pelayan khusus) Ka’bah.
Sejumlah Diplomat dunia Islam juga dijadwalkan ikut dalam proses pembersihan Rumah Allah bersama beberapa penduduk Makkah dan jamaah umroh.
Ketua Umum Pengurus Dua Masjid Haram, Syeikh Abdurrahman as-Sudais menjelaskan bahwa ritual membersihkan dan memandikan Ka’bah diadakan karena kedudukan al-Haramain yang mulia dalam agama Islam dan keagungan Baitullah Ka’bah di hati setiap muslim.
Lebih dari itu, ritual ini terbangun atas landasan perintah Allah di dalam al-Qur’an untuk membersihkan rumah-Nya dan Sunnah Rasulullah –Shallallahu Alaihi Wasallam- yang telah dilaksanakan para Salaf secara turun temurun hingga zaman ini.
“Telah tercatat dalam sunnah shohihah bahwa Ghuslul Ka’bah adalah Sunnah Nabawiyah yang mulia. Siroh mencatat bahwa Nabi Muhammad –Shallallahu Alaihi Wasallam- bersama para sahabat melakukan pembersihan Ka’bah secara lahir dan batin ketika beliau memimpin Fathu Makkah,” kata Syeikh as-Sudais dikutip Okaz.com.
Gambaran umum yang dihimpun hidayatullah.com tentang proses ritual agung tersebut dimulai dari pembersihan bagian inti dalam Ka’bah, lalu dinding luar dengan menggunakan potongan-potongan kain yang dibasahi air Zam-zam beraroma gaharu dan bunga mawar merah.*/Muhammad Dinul Haq, kontributor hidayatullah.com di Madinah.*