Hidayatullah.com–Pernyataan Powell yang disampaikan, Kamis (22/1), mengatakan, AS akan bekerja melalui sejumlah program, termasuk yang diperkenalkan oleh Presiden George W. Bush, untuk meyakinkan para pimpinan dunia Islam bahwa pendidikan yang dihasilkan madrasah sekarang tidak lengkap dan “merusak keamanan, khususnya di Timur Tengah”.
“Kami telah …menjelaskan kepada mereka bahwa Islam merupakan agama yang besar,” katanya dalam wawancara dengan stasiun radio Philadelphia.
“Tetapi mereka juga harus mendidik generasi muda mereka bukan hanya mengenai ajaran Islam dan agama Islam, mereka harus mendidik generasi muda itu sebagai tuntutan bagi Abad Ke-21”, kata Powell, “seperti mengenai bahasa, ilmu pengetahuan dan matematika”.
“Jika mereka hanya mengirim generasi muda mereka ke madrasah, sekolah itu tidak melakukan apa-apa tetapi mengindoktrinasi mereka dalam ‘aspek-aspek buruk dari agama’, maka mereka akan memperpendek jalan mereka sendiri, mereka akan mengalami kemunduran dan mengajarkan kebencian tidak akan membawa perdamaian bagi kita semua di kawasan ini, dan mereka tidak akan membantu masyarakat,” katanya.
Powell mengatakan reformasi pendidikan merupakan komponen kunci Inisiatif Kerjasama Bush di Timur Tengah melalui pemberian bantuan ke kawasan itu jika mereka melaksanakan komitmen mereka bagi proses demokratisasi.
Sebagai tambahan, katanya, pendidikan akan menjadi elemen program baru Timur Tengah mengenai demokrasi yang akan didanai dengan anggaran tambahan AS juta –yang Bush minta kepada Kongres untuk dikabulkan dalam Pidato tahunannya, hari Selasa.
Tanpa merasa pihak paling bersalah, dalam ceramahnya, Powell turut menyebut-nyebut madrasah di Arab Saudi, Pakistan dan Taliban di Afghanistan sebagai pihak yang bertanggung jawab karena menghasilkan banyak pengikut al-Qaida pimpinan Usama bin Ladin dengan mengajarkan pandangan aliran Islam ultra-konservatif.
Bagaimanapun, pasca 11 September 2001, Arab Saudi dan beberapa negara Timur Tengah mendapat tekanan kuat dari Amerika Serikat (AS) untuk melakukan reformasi. AS misalnya turut menentukan agar pemerintah Saudi segera merubah kurikum pendidikan agama yang sesuai dengan seleranya.
Di Indonesia, setahun lalu, pihak AS juga turut memberikan jutaan dolar untuk membantu para kiai melakukan study banding berkeliling AS dan bantuan ke beberapa pondok pesantren. (ant/cha)