Hidayatullah.com–. Seperti dikutip harian Asharq al-Awsat, Sabtu lalu, mengutip sejumlah anggota senior Majelis asy-Syura, dewan konsultatif negara kerajaan itu, Arab Saudi dikabarkan akan memulai jalan demokrasi, seperti permintaan Amerika Serikat (AS) atas negara kerajaan itu.
“Pemilihan di Saudi akan berlangsung Oktober nanti,” ujar Saleh al-Malik. “Tak ada masalah dengan gagasan tentang pemilihan (umum) itu. Nantinya pemilihan itu umum (nasional) dan tak hanya (tingkat) kotapraja,” lanjut al-Omeir pada surat kabar milik Saudi itu.
Kepada kantor berita Arab Saudi SPA, Malik menyebut bahwa pemilihan pertama di kerajaan itu akan berlangsung dalam satu tahun untuk memilih separo anggota dewan kotapraja.
Sejumlah laporan tidak resmi mengatakan pemilihan itu akan diadakan dalam tiga tahun untuk memenuhi sepertiga dari liberalisasi sistem konservatif Saudi, yang berdasarkan pada penafsiran ketat atas syariah Islam. Namun, kelompok ultra-konservatif dan garis keras menentang pembaruan di negara itu untuk memperluas partisipasi penduduk dalam mengurus masalah setempat melalui pemilihan.
Saat ini, pemilihan hanya diadakan untuk memilih para anggota dewan pengurus kamar dagang dan industri. Arab Saudi akhirnya luluh juga atas tekanan AS agar negara itu membuka sistemnya sebagai akibat teror 11 September 2001. (afp/jp)