Hidayatullah.com–Seperti bisa diduga, penangkapan kedua orang imam masjid itu tidak lain menyangkut isu keterlibatan dengan terorisme, sebagainya senjata paling mudah AS menyeret orang. Selain tuduhan terorisme, kedua imam ini juga dituduh telah memberikan dukungan material untuk membantu seseorang membeli sejenis rudal.
Pihak pemerintah AS juga menuduh, rudal itu akan digunakan untuk membunuh Dutabesar Pakistan di New York.
Jaksa Agung Muda, James Comey, mengatakan, penahanan kedua orang itu tidak ada kaitannya dengan peringatan teror sekarang ini.
Dalam Situasi Sulit
Kasus penangkapan dua imam masjid As-Salam di Albany, ibu kota negara bagian New York, menunjukkan bahwa umat Islam di Amerika Serikat hidup dalam situasi yang cukup sulit dan sensitif, sehingga mereka harus lebih hati-hati dalam bertindak dan tidak menyimpang dari tuntunan agama.
“Kita memang berada dalam situasi yang cukup sensitif, jadi harus bisa membawa diri dan jangan sampai terjebak pada kegiatan yang membawa mudharat,” kata Imam Masjid dan Pusat Kebudayaan Islam New York, Syamsi Ali kepada Antara di New York, Kamis.
Kewaspadaan tersebut sangat diperlukan karena umat Islam di AS saat ini telah menjadi sorotan. Apalagi dengan adanya kasus di Albany dan peningkatan status siaga di New York, Washington dan New Jersey. “Oleh sebab itu kita harus tetap mengikuti aturan yang ada,” katanya.
Syamsi sendiri mengaku tidak kenal dengan Yassin Aref dan Mohamaad Hossain, imam dan pendiri masjid As-Salam di kota yang berjarak 200 kilometer barat laut New York City itu, berkaitan dengan kasus pencucian uang dan upaya membantu teroris dalam pembelian rudal.
“Kami sendiri tetap berpegang pada praduga tidak bersalah, dan kalau pun dari hasil pemerikaaan oleh aparat hukum AS ternyata mereka terbukti bersalah, keterlibatan mereka bersifat individual, bukan mewakili umat Islam,” ujarnya. (abcn/ant)