Hidayatullah.com–India pada Senin melucuti kewarganegaraan empat juta orang di Assam, yang memicu kekhawatiran deportasi massal Muslim dari negara bagian timur laut itu.
Para ahli mengatakan itu adalah langkah terbaru oleh pemerintah sayap-kanan Perdana Menteri Narendra Modi untuk meningkatkan mayoritas Hindu India dengan membuang kaum minoritas. Menjelang pemilihan nasional yang akan diselenggarakan tahun depan.
Pemerintah negara bagian Assam telah membawa 25.000 anggota keamanan tambahan dari luar negara bagian itu demi mengamankan situasi pasca diberlakukannya keputusan diskriminatif itu. Berita-berita pengajuan
Baca: Menteri India Dikecam karena Hormati Seorang Pembunuh Warga Muslim
Partai Bharatiya Janata (BJP) Modi memenangkan kontrol atas Assam pada 2016 setelah berjanji akan mengusir para imigram gelap dari Muslim Bangladesh dan melindungi hak-hak kelompok pribumi.
Assam, di mana satu per tiga dari populasinya Muslim, merupakan satu-satunya negara bagian India yang mencatat daftar warga. Sesuai dengan Assam Accord, sebuah perjanjian yang ditandatangani oleh Perdana Menteri Rajiv Gandhi pada 1985, semua orang yang tidak dapat membuktikan bahwa mereka datang ke Assam sebelum 24 Maret 1971, sebelum Bangladesh didirikan, akan dihapus dari daftar pemilih dan diusir.
Baca: Peternak Sapi, Korban Terbaru Serangan Warga Hindu India
Di mana Assam?
Assam adalah sebuah negara bagian di Timur Laut India, terletak di sebelah selatan Himalaya timur di sepanjang lembah Brahmaputra dan lembah Sungai Barak. Assam mencakup area seluas 78,438 km2.
Negara bagian ini berbatasan dengna Bhutan dan negara bagian Arunachal Pradesh di utara; Nagaland dan Manipur di Timur; Meghalaya, Tripura, Mizoram dan Bangladesh di selatan; dan Bengal Barat di barat via Koridor Siliguri, sebuah wilayah sepanjang 22 kilometer yang menghubungkan negara bagian itu ke seluruh India.
Menurut sensus penduduk pada tahun 2011, 61.47% penduduknya penganut Hindu, dan 34.22% sisanya merupakan penganut Islam atau Muslim. */Nashirul Haq AR