Hidayatullah.com–Tokoh paling dicari AS di Iraq, Abu Musab al-Zarkawi, mengumumkan akan melakukan perang terbuka melawan demokrasi di Iraq. Ini dikatakan Zarkawi dalam sebuah pita rekaman suara yang disiarkan hari ini, satu minggu sebelum pemilihan umum diadakan di Iraq. Zarkawi mendesak kelompok Islam minoritas suku Sunni supaya melancarkan perang suci melawan orang-orang yang akan memberikan suara. Zarkawi menyatakan akan melancarkan perang yang berani untuk melawan apa yang disebutnya sebagai ideologi yang bukan-islam.
Sebelumnya telah diberitakan di media ini, hampir 70 persen rakyat Iraq sangat tidak mendukung diadakannya Pemilu dan pemerintah boneka yang dibentuk AS di negeri 1001 malam itu.
Sementara itu, kelompok pejuang Iraq telah meningkatkan kampanye intimidasi untuk mencegah pemilih datang ke TPS.
Sementara itu, Dutabesar AS untuk Iraq, John Negroponte mengklaim, kebanyakan warga Iraq akan ikut memberikan suara minggu depan, kendati adanya ancaman dari pejuang Iraq, ujar Negroponte dalam wawancara televisi Fox News hari Minggu.
Pasukan AS dan Iraq, akan melakukan usaha pengamanan yang ketat guna melindungi tempat-tempat pemungutan suara. Katanya, sudah ada perbaikan yang nyata dalam ketrampilan pasukan Iraq yang dilatih tentara AS meski kenekatan para mujahidin Iraq semakin berani.
Bom Mobil
Isyarat ketidaksetujuan kehadiran pasukan penjajah AS di Iraq nampak berlanjut. Kemarin, sebuah bom mobil bunuh diri dilancarkan dalam serangan Senin dekat satu pos pemeriksaan di jalan menuju kantor partai Perdana Menteri Iyad Allawi di Baghdad, melukai sekurangnya tujuh polisi dan tiga warga sipil, kata para pejabat.
Untungnya, Allawi sedang tidak berada di wilayah itu saat terjadi ledakan, kata para pejabat di kantor perdana menteri itu.
Ledakan itu terdengar di seluruh Baghdad tengah, dan gumpalan asap menjulang dari tempat kejadian pemboman.
Tentara AS dan tentara Iraq menutup wilayah kejadian dan sejumlah helikopter terbang berputar-putar di atas kawasan tersebut.
Pejuang Iraq, yang memerangi tentara pimpinan AS dan pemerintahan sementara Iraq, telah meningkatkan serangan bom bunuh diri dan menyergap pasukan keamanan Iraq serta AS menyongsong pelaksanaan pemilihan umum di negara itu 30 Januari mendatang. (voa/ant/cha)