Hidayatullah.com–Dengan menumpang helikopter, penyanyi yang melejit sekitar 1960-1970 lewat tembang-tembang seperti Wild World tersebut berkeliling ke beberapa lokasi yang diterpa tsunami ditemani sang istri, Fauziah Islam.
Penyanyi Inggris ini melihat-lihat kerusakan di Banda Aceh, dan melanjutkan perjalanan ke Lamno, Aceh Jaya. Helikopter yang ditumpanginya mendarat di Lamno, sekitar 44 kilometer selatan Banda Aceh, sore kemarin.
Begitu tiba kota itu, dia langsung mendatangi sebuah kamp pengungsian dan menghampiri anak-anak. Dia memang menaruh perhatian besar kepada anak-anak. Terutama anak-anak yatim piatu korban tsunami.
Dia pun menyentuh dan membelai kepala anak-anak yang merubungnya. Beberapa anak juga disertai ibu mereka di kamp pengungsian itu. Kepada setiap anak, Yusuf Islam membagikan lembaran uang kertas Rp 50 ribu. Kegirangan langsung terlihat pada wajah anak-anak tersebut. Beberapa anak itu pun berebut mendapatkan uang. Dengan ramah, Islam melayani mereka dan menyodorkan lembaran uang kertas di tangannya.
Dalam kesempatan itu, sempat terjadi dialog singkat antara dia dan anak-anak. “Apakah Anda pernah melihat hal yang seperti ini (musibah tsunami) di negara Anda?” tanya seorang anak kepada Yusuf Islam. “Tidak, tidak. Di Inggris, tidak pernah terjadi yang seperti itu,” jawab Islam. “Namun, musibah tsunami bisa terjadi di mana saja,” lanjut pria berjambang itu.
Menjawab pertanyaan wartawan tentang aspek spiritual dari musibah tsunami di Aceh, Yusuf Islam menilai bahwa musibah ini adalah pesan akan kebenaran Allah.
“Ketika kebenaran datang, tidak ada yang bisa meragukannya lagi, tidak ada yang bisa melawannya. Saya rasa itu pesannya. Ketika kita dilanda bencana ini, kita menemukan kebenaran di dalam diri kita,” ujarnya.
Malam Amal
Pelantun hits Morning Has Broken itu mengaku, kunjungannya ke Indonesia sebagai pembawa perdamaian dan kemanusiaan. “Saya mencoba menolong orang-orang, dan menyanyi juga bisa membantu (menolong orang, Red),” kata pria bernama asli Stephen Demetre Georgiou itu, saat jumpa pers di Jakarta, Jumat sore.
Yusuf Islam direncanakan akan meramaikan acara malam amal bertajuk “Aceh Loung Sayang, For a Brighter Future”, Senin, 31 Januari mendatang di Hotel Borobudur, Jakarta bersama sejumlah artis Indonesia, seperti Dewa, Ari Lasso, Cak Nun (Emha Ainun Nadjib) dan grup Kyai Kanjeng.
Yusuf Islam tiba Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Jum’at (28/1) pukul 13.25 WIB, dengan pesawat Qatar Qirlines. Perjalanannya dari London –sempat transit di Qatar– ditempuhnya dalam 12 jam.
Penyanyi Inggris itu juga berencana akan membuka kantor regional yayasan amal miliknya, Small Kindness, di Indonesia. Dia pun berjanji mengupayakan proyek menyatukan kembali keluarga korban tsunami di Aceh. Proyek ini akan membantu anak-anak yang terpisah dan kehilangan keluarga mereka di Aceh.
“Kita akan mencoba mencari anggota keluarga lain dari anak-anak ini yang mau merawat mereka, kemudian menyatukannya, dan membiayai kehidupan mereka setiap bulan,” paparnya.
Sang istri, Fauziah Islam, menambahkan bahwa yayasan amal Yusuf Islam itu bekerja sama dengan PBB. Yayasan tersebut telah menyumbang lebih dari empat juta Euro (sekitar Rp 44 miliar) kepada keluarga yang membutuhkan dan kerja rehabilitasi di Iraq maupun Balkan selama lima tahun ini.
Penyanyi Inggris yang memutuskan masuk Islam pada 1977. Cats Stevens terkenal dengan lagu pop nya di tahun 70 an, berjudul “Peace Train”. Cats Stavens kemudian memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Yusuf Islam. 17 tahun kemudian, Yusuf Islam kembali menekuni bisnis musik Islami dan melepaskan tiga albumnya. (jp/ap/el/hid/cha)