Hidayatullah.com–Polisi di negara bagian selatan, Bavaria, mengatakan lebih dari 200 petugas dikerahkan untuk menggeledah 33 perumahan dan empat toko di negara bagian itu dalam serangan operasi menjelang fajar, aksi kedua dalam tiga minggu terakhir.
Polisi mengatakan mereka adalah orang tinggal di Jerman secara sah, berusia antara 20 sampai 66 tahun dan terutama berasal dari Jordania, Lebanon, Iraq, Mesir dan Tunisia.
Pihak polisi tak pernah menjelaskan berapa orang yang ditangkap dan atas alasan apa warga Muslim itu diperlakukan secara tidak baik.
Namun para penyidik mengatakan, mereka percaya para tersangka adalah anggota jaringan gerilyawan yang telah mengumpulkan sumbangan dan mengumpulkan dana secara ilegal untuk mendukung serangan-serangan di luar negeri. Tak jelas serang di mana.
Operasi itu difokuskan terhadap alamat-alamat di Munich dan di wilayah Bavaria. “Menurut informasi yang disampaikan kepada para penuntut umum, dua orang pernah berada di kamp kelompok pelatihan anggota gerilyawan di Afghanistan beberapa waktu lalu,” kata satu pernyataan polisi.
Operasi itu diarahkan untuk mengungkap struktur kelompok gerilyawan yang bekerja di Jerman, walaupun tidak ada indikasi adanya ancaman baru di dalam negeri, kata polisi.
Jerman telah meningkatkan pengawasan terhadap para tersangka gerilyawan diantara penduduk Muslim yang lebih dari tiga juta di negara itu, sejak serangan terhadap AS, 11 September 2001.
Tiga minggu lalu polisi menangkap 22 orang tersangka yang selalu dikait-kaitkan para kelompok gerilyawan. Para penuntut umum mengatakan para tersangka bekerja secara berkolaborasi, secara profesional dan secara berkonspirasi, dengan menggunakan masjid dan lembaga Islam lainnya.
Sebuah alasan yang kerap dipakai AS atau kelompok-kelompok yang memojokkan Islam. Polisi Jerman, sebelumnya juga pernah menyerbu sekolah Islam di Frankfurt dan mengait-ngaitkan dengan tuduhan terorisme. Ketika itu, para polisi merampas beberapa video milik pelajar Islam.
Pemerintah Jerman pernah resah gara-gara mendapati semakin banyak warga negara itu yang jatuh pada pelukan Islam. Pemerintah, kabarnya kawatir jika Islam menjadi semakin berpengaruh di negera itu, begitu tulis Frankfurter Allgemeine Zeitung.
Jumlah pemeluk Islam dikabarkan meningkat sampai 800 orang. Sejak tahun lalu, tiap tahun rata-rata ada 300 kasus warga Jerman yang pindah ke Islam. (rtr/ant/sm/hid/cha)