Hidayatullah.com–Dari semua dokumen yang telah dibocorkan WikiLeaks, salah satu yang paling heboh adalah dokumen yang diduga mengungkapkan bahwa Negara-Negara Timur Tengah mempersiapkan dana hingga $ 10 Milyar untuk menebus kebebasan pemimpin terguling Mesir, Husni Mubarak.
Dalam sebuah artikel di Harian Ha’aretz, memo tersebut memiliki kepala surat dengan satu pohon palem dan pedang bersilang (lambang negara Arab Saudi) di atas sebuah kalimat “top secret”, mengutip seorang petugas Mesir yang mengatakan bahwa Al Ikhwan al Muslimun akan setuju pertukaran Husni Mubarak dengan jaminan uang “karena rakyat Mesir tidak akan mendapatkan untung dari penahanannya.”
Meski dokumen tersebut tidak memiliki tanggal, pihak berwajib menduga bahwa dokumen tersebut dikeluarkan pada 2012, saat Al Ikhwan al Muslimun bersiap-siap untuk mengambil alih kekuasaan. Pejabat senior Al Ikhwan, Dr Mohammad Mursy, yang menjabat sebagai Presiden Mesir selama Juni 2012 hingga Juli 2013, sebelum digulingkan oleh militer.
Tidak jelas bagaimana ide membayar tebusan kepada Al Ikhwan al Muslimun untuk membebaskan Mubarak berakhir sebagai penawaran pasti. Namun sebuah catatan kecil ditulis tangan di pojok kiri dokumen menyatakan bahwa tebusan tersebut “bukan ide bagus.”
“Bahkan kalau dibayarkan, Al Ikhwan al Muslimun tidak bisa berbuat apa-apa untuk membebaskan Mubarak,” tulis orang tak dikenal tersebut. “Sepertinya tidak ada alternatif lain untuk Presiden kecuali masuk penjara,” demikian dikutip laman worldbulletin.net.
Mengesampingkan fakta bahwa ide tersebut tidak berjalan, keberadaan memo tersebut menambah bukti pada pernyataan yang dibuat oleh pemimpin Al Ikhwan al Muslimun, Khairat el-Shatir pada 2012 bahwa Arab Saudi telah menawarkan milyaran dolar uang jaminan bagi kebebasan Mubarak, yang kemudian dibantah keras oleh pemerintah Arab saat itu.*/Tika Af’idah