Rabu, 14 September 2005
Hidayatullah.com—Serangan kedua besar-besaran tentara koalisi di bawah pimpinan AS ke Tal Afar, Senin, kemarin, menyebabkan sedikitnya 156 pejuang tewas dan 246 lainnya cedera. Serangan yang melibatkan 8.500 pasukan gabungan itu juga menyebabkan ribuan penduduk kota perlawanan Tal Afar mengungsi.
Sekitar 5.000 tentara Iraq didukung 3.500 tentara AS melakukan serbuan besar-besaran ke Tal Afar yang berbatasan dengan Suriah sejak Sabtu lalu.
Mereka menyisir rumah-rumah, menggeledah setiap warga yang melintas di jalan-jalan. Ledakan masih terjadi dimana-mana, helikopter dan pesawat tempur terbang rendah dengan sekali-kali melepaskan tembakan dari udara.
Serangan pasukan gabungan ini merupakan operasi terbesar kepada kelompok perlawanan sejak penyerangan terhadap Fallujah tahun lalu.
Tentara koalisi yakin kota tersebut dipakai sebagai markas pejuang dan gerilyawan kelompok pemberontak asing untuk memasuki Iraq lewat Suriah. Daerah tersebut menjadi tempat pertempuran hebat dan serangan udara AS.
Tal Afar terletak sekitar 420 km barat laut Baghdad dan hanya 100 km dari garis perbatasan dengan Suriah.
Penduduk Tel Afar terdiri dari berbagai etnik dan budaya, dengan warga keturunan Turki banyak mendiami di wilayah utara kota. Mereka adalah kelompok Muslim Sunni yang merasa tersisih menyusul lengsernya Saddam Hussein.
Tentara AS mengerahkan kekuatan penuh sebagai alasan menumpas “terorisme” di Tal Afar. Pejabat militer AS mengaku pihaknya menggunakan senjata penghancur seperti bom dengan kekuatan besar, 18 pelontar senjata dan jaringan terowongan yang dibangun
di Sarai, kota terdekat menuju Tal Afar. (ap)