Hidayatullah.com–Datuk Seri Anwar Ibrahim mengatakan bahwa dia telah meminta agar Tun Dr.Mahathir Mohamad mempertahankan jabatan perdana menteri, tetapi dia menolak.
Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu mengatakan bahwa dia menyampaikan permohonan itu atas nama partainya dan Pakatan Harapan dalam pertemuan yang digelar kemarin, lapor The Star Selasa (25/2/2020). Namun, politisi berusia 94 tahun itu menolaknya.
“Saya memohon kepadanya atas nama Keadilan dan Pakatan, bahwa pengkhianatan ini bisa dihadapi bersama-sama. Namun, beliau memiliki pemikiran berbeda,” kata Anwar, yang dijanjikan akan diberi kursi perdana menteri setelah 2 tahun Mahathir menjabat, sebagai kesepakatan koalisi Pakatan Harapan yang dibuat dalam rangka menumbangkan pemerintahan Najib Razak (politisi UMNO) yang korup lewat pemilu Mei 2018.
“Beliau pikir tidak seharusnya diperlakukan demikian … dirinya diasosiasikan bekerja sama dengan mereka para tokoh itu,” kara Anwar, merujuk kepada sebagian tokoh Pakatan Harapan, PKR dan Partai Pribumi Bersatu yang konon akan menggandeng tangan UMNO. [Baca juga berita link di bawah]
- Partainya Mahathir Keluar dari Koalisi, Pakatan Harapan Gelar Rapat Darurat
- Permohonan Mundur Dikabulkan Raja Malaysia, Mahathir Kini Berstatus PM Sementara
Ditanya apakah Mahathir merasa bertanggung jawab atas ketegangan politik yang terjadi akibat pengunduran dirinya, Anwar menjawab bahwa Mahathir seharusnya tidak dipersalahkan.
Anwar juga mengatakan bahwa nama Mahathir “dicatut.”
“Namanya dicatut oleh mereka yang berasal dari dalam partai saya sendiri dan di luar partai. Dia mengulangi lagi apa yang sebelumnya sudah dikarakan kepada saya pada hari itu bahwa dia tidak ada sangkut-pautnya dengan itu,” kata Anwar ditemui di luar gedung markas PKR sekembalinya dari pertemuan dengan Raja Malaysia di Istana Negara kemarin.
“Dia mengatakan dengan jelas bahwa tidak mungkin akan pernah bekerja sama dengan orang-orang yang berkaitan dengan rezim lama,” imbuh Anwar.
Ditanya apakah Anwar akan tetap menjadi perdana menteri kedelapan Malaysia, wakil rakyat daerah pemilihan Port Dickson itu hanya tersenyum seraya berkata, “Kita lihat saja nanti.”
Mahathir melakukan pertemuan dengan Yang di-Pertuan Agong di Istana Negara pada sore hari Senin (24/2/2020), setelah sebelumnya pada siang hari dia mengumumkan mundur dari jabatan perdana menteri.*