Hidayatullah.com– Banjir yang terjadi pada hari Natal memaksa puluhan ribu warga Filipina mengungsi dari rumah-rumah mereka, kata pejabat pertahanan sipil hari Senin (26/12/2022).
Sebelas orang tewas dan 19 lainnya masih dinyatakan hilang setelah hujan sangat deras mengguyur bagian selatan dan timur Filipina.
Banjir hari Ahad menghantam bagian selatan, sehingga penduduk negara mayoritas penganut Katolik itu tidak dapat merayakan Natal dengan hati gembira.
Sungai-sungai meluap, menggenangi desa-desa dan jalan raya serta kota Ozamiz dan Oroquieta, kata Henry Oaminal, gubernur wilayah Provinsi Misamis Occidental lewat siaran radio pemerintah.
“Pusat kota banjir termasuk pasar. Aliran listrik terputus dan tidak ada sinyal telepon,” kata Oaminal perihal kondisi ibu kota provinsi Oroquieta yang berpenduduk 72.000 jiwa.
“Kami sudah pernah kebanjiran sebelumnya, tetapi hujan kali ini dan tinggi aliran air kali ini yang terburuk yang pernah kami alami,” imbuhnya, seperti dikutip AFP.
“Air naik setinggi dada orang dewasa di sejumlah daerah, tetapi hari ini hujan sudah berhenti,” kata Robin Lacre, seorang karyawan pertahanan sipil kepada AFP lewat sambungan telepon dari kota Gingoog, di mana 33.000 dari 45.700 warganya dievakuasi dari rumah mereka.
Tujuh kematian – sebagian besar karena tenggelam – dilaporkan di Clarin dan kota Jimenez dan Tudela di selatan.
Petugas penjaga pantai mengatakan angin kencang dan ombak besar menenggelamkan perahu nelayan pada hari Natal di lepas pantai pulau Leyte. Dua awak kapal tewas, sementara enam lainnya berhasil diselamatkan.
Dua orang salah satunya bayi perempuan – tenggelam di kota Libmanan dan Tinambac di bagian timur setelah dilanda banjir beberapa hari sebelum Natal, kata kantor pertahanan sipil.
Penjaga pantai mengatakan pihaknya juga menyelamatkan 23 nelayan di atas dua kapal yang terbalik saat dihantam gelombang besar di lepas pantai selatan kota Zamboanga pada hari Ahad.
Sembilan belas orang masih hilang, kebanyakan dari mereka adalah nelayan subsisten dari kawasan pesisir Pasifik negara itu yang melaut meski cuaca buruk.*