Senin, 10 Oktober 2005
Hidayatullah.com–Koran Yahudi, Yedeot Aharonot edisi Jum’at kemarin menulis, saat ini Dinas Rahasia Israel (Mossad) tengah dilanda konflik internal. Dalam sebuah artikel bertajuk “Gempa di Mossad”, koran Yahudi itu menyebutkan, konflik internal di dalam tubuh Mossad itu kian meningkat akibat perselisihan dan ketidakpercayaan para pejabat Mossad terhadap Kepala Pasukan Khusus Mossad, Jenderal Mirdagan. Eskalasi konflik tersebut berimbas pada pengunduran diri para pejabat tinggi dan personil Mossad.
Para mantan pejabat Mossad menuding Mirdagan telah memberlakukan kebijakan yang mengaburkan masa depan Mossad dan membuat lembaga spionase Zionis itu terjebak di jalan buntu.
Mossad adalah dinas rahasia Israel yang sering beroperasi untuk mengacaukan dunia Islam, terutama mengawasi bangsa-bangsa dan organisasi Arab di seluruh dunia.
Mossad dikenal dinas intelijen yang sepak terjangnya menyusupi dan mengacaukan elemen gerakan Islam. Lembaga ini bertanggung jawab untuk intelijen, misi penyamaran, dan kontra teroris.
Mossad dibentuk PM Israel David ben Gurion pada 1 April 1951, selain intelijen militer dan kontra intelijen (Shin Bet).
Lembaga intelijen yang berkantor pusat di Tel Aviv paling bertanggung jawab atas konflik di Timur Tengah. Mereka telah menempatkan umat muslim dan bangsa Arab sebagai ancaman utama Israel.
Sepanjang 1970an, Mossad membunuhi pejuang Islam PLO. Mossad juga yang menghancurkan kantor PLO di Tunis, Tunisia pada April 1988, dan membunuh salah satu pejabat pentingnya Abu Jihad. (irib/wpd/cha)