Hidayatullah.com- Di tengah kesibukan ibadah dalam rangkaian ziarah ke Kota Suci Madinah setelah berhaji, Bupati Batang, Jawa Tengah, Yoyok Riyo Sudibyo menyempatkan diri memenuhi undangan Pengurus Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Madinah untuk bersilaturrahim dengan keluarga besar PPMI Madinah, Sabtu (17/10/2015) pagi kemarin.
Bertempat di Masjid Syeikh Abdul Aziz bin Baz, kampus Universitas Islam Madinah (UIM), Bupati Yoyok tampak akrab duduk melantai bersama puluhan mahasiswa Indonesia yang berkesempatan hadir.
Datang ke kampus UIM tanpa pengawal dan tampil dengan jubah putih, songkok haji dan tas kecil, Bupati muda kelahiran 1972 ini terlihat seperti mahasiswa UIM pada umumnya.
“Alhamdulillah, saya senang dan tambah semangat setelah melihat kalian semua di sini. Saya melihat generasi emas yang akan memperbaiki kondisi Tanah Air kita ke depan,” kata Bupati Yoyok membuka percakapan.
Orang nomor satu di Kabupaten Batang, Jawa Tengah ini mengawali perkenalan dengan kisah masa kecil seorang anak petani yang ingin sukses. Setelah mengenyam pendidikan dasar sampai menengah atas di kampung halamannya, Yoyok masuk ke Akademi Militer tahun 1994, kemudian Sekolah
Lanjutan Perwira tahun 2004.
Pengabdian militernya dijalani selama 12 tahun, lalu beliau memilih pensiun dini dengan pangkat terakhir sebagai Mayor.
“Saya memilih pensiun dini dan menjadi pedagang di Papua. Alhamdulillah, Allah membuka pintu rejeki untuk saya di sana. Setelah punya banyak uang, saya mendengar ada ‘hore-hore’ (Pilkada.red) di kampung halaman saya, Batang. Saya ikut mencalonkan diri, Alhamdulillah terpilih jadi Bupati,” cerita Purnawirawan TNI dengan senyum akrab.
Kesuksesan itu Ujian, Harus Cerdas Akhirat
Dari kisah perjalanan hidup tersebut, Bupati yang masa kecilnya akrab dengan dunia mengaji ini berbagi hikmah dengan mahasiswa-mahasiswa Indonesia di Madinah. Menurut beliau, kesuksesan di dunia ini adalah ujian.
“Jangan dikira ujian itu kalau dapat musibah dan kesedihan saja, kesuksesan dunia juga ujian, jangan sampai kita lalai dan terbuai dengan dunia ini. Tingkat kesuksesan di dunia ini tidak ada artinya bila kita tidak cerdas melihat kesuksesan akhirat kita,” pesan pak Bupati.
“Alhamdulillah, hadiah terbesar yang saya rasakan setelah menjadi Bupati adalah bisa semakin dekat dengan Masjid, ke mana-mana saya pergi yang saya cari pertama kali bukan hotel, tapi di mana masjidnya. Saya marah besar kalau tidak dapati sholat berjamaah di awal waktu, marah besar!” tegas mantan Dansatgas BIN wilayah Jaya Wijaya ini.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ingin Anak Jadi Hafidz al-Quran
Setelah melaksanakan ibadah Haji tahun ini, Bupati Yoyok berharap ada peningkatan iman dan taqwa dalam diri dan peningkatan pelayanan masyarakat di daerahnya.
“Ke depannya, Kabupaten Batang harus semakin berkembang, pelayanan kepada masyarakat harus semakin baik. Insya Allah Batang akan menjadi kota Satelit, juga akan memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terbesar di Asia Tenggara,” kata Bupati Batang priode 2012-2017.
“Pengabdian saya cukup satu priode saja, sudah tidak sanggup rasanya memikul amanah Bupati yang sangat berat. Setelah ini saya ingin lebih dekat dengan pesantren, mengantar anak-anak saya menjadi Hafidz al-Quran, supaya bisa menolong saya di kampung akhirat nanti,” harap Bapak dari dua putra ini.*/Muhammad Dinul Haq