Selasa, 18 Oktober 2005
Hidayatullah.com–Presiden Venezuela Hugo Chavez, Rabu (12/10) lalu memerintahkan mengusir misionaris Kristen, New Tribes Mission asal AS yang bekerja dengan kelompok pribumi untuk meninggalkan negara itu setelah menuduh mereka sebagai penyusupan imperialis dan mata-mata.
"Saya telah memberikan perintah itu, New Tribes Mission, harus meninggalkan Venezuela. Ini adalah benar-benar penyusupan imperialis, yang membuat saya malu," kata Chavez yang mengenakan seragam militer dan baret merah.
"Ini adalah penyusupan imperialis, CIA, mereka mengumpulkan informasi penting dan strategis, di samping itu mereka juga mengeksploitir penduduk pribumi kita," katanya. "Kita tidak ingin memperlakukan mereka dengan kasar, tapi hanya memberikan mereka waktu untuk berkemas-kemas dan pulang."
Chavez juga menuduh, kelompok misionaris, New Tribes Mission, telah membangun kemah-kemah mewah dan memanfaatkan kaum miskin. "Pelanggaran terhadao kedaulatan nasional kita harus segera distop," ujar Chavez sebagaimana dikutip Al-Jazeera.net.
Ia tidak mengatakan kapan misi itu akan meninggalkan Venezuela dan tidak mengungkapkan bukti tuduhan-tuduhannya itu.
Ia tidak mengatakan kapan misi itu akan meninggalkan Venezuela dan tidak mengungkapkan bukti tuduhan-tuduhannya itu.
Chavez, yang dipuji oleh para pendukungnya karena memperjuangkan kaum miskin, mengemukakan hal itu dalam satu acara di Negara bagian Apure untuk menyerahkan tanah, traktor dan kredit untuk membantu kelompok pribumi.
Pengumuman itu dikeluarkan beberapa hari setelah Robertson, seorang pemimpin konservatif Kristen yang mendukung Presiden AS George W. Bush yang mengecam Chavez, menuduh dia mendanai Uama bin Ladi dan berusaha memperoleh bahan atom dari Iran.
Chavez mengatakan, revolusi sosialis nya sedang melawan pengaruh AS dan menangguhkan izin para misionaris asing sejak Agustus setelah seorang pendeta fundamentalis asal Amemrika yang dikenal pembenci Islam, Pat Robertson, mengimbau pihak pemerintah Amerika untuk membunuh presiden Venezuela itu meski Robertson kemudian meminta maaf.
New Tribes Mission berpusat di Florida, adalah sebuah kelompok pengabar Injil yang melatih dan mengkoordinasi misionaris Kristen untuk sasaran daerah-daerah terpencil, memiliki 160 pengabar injil di Venezuela yang bekerja dengan 12 kelompok pribumi.
Organisasi ini mempunyai 3200 pekerja dan beroperasi di 17 negara-negara ke luar Amerika Latin, Asia tenggara Dan Afrika Barat.
Kasus seperti ini bukan pertama kalinya. Di Aceh, pasca gelombang tsunami, ratusan organisasi Kristen berkedok lembaga bantuan dan LSM langsung masuk ke berbagai daerah terpencil dan melakukan berbagai aktifitasnya. Bedanya dengan Chavez, pemerintah Indonesia banyak diamnya. (al-jazeera.net/chi/cha)