Kamis, 17 November 2005
Hidayatullah.com–Seperti dilansir harian Scatsman, para uskup David Lasy mengatakan saat berkunjung ke Betlehem di Tepi Barat bahwa tembok rasial yang dibangun Israel merupakan masalah yang menimbulkan kegelisaahan.
Seperti dikutip Islammemo, Uskup Lasy menambahkan, “Saya pernah hidup dengan empati besar dengan factor-faktor yang mendorong Israel membangun tembok di sini dan hingga saat ini. Namun ketika saja memperhatikan dengan seksama factor-faktor sebenarnya di balik pembangunan tembok ini saya menemukan bahwa tembok ini tidak dibangun karena factor keamanan namun untuk kepentingan politik semata,”
Uskup melanjutkan, hakikat yang tidak bisa dipisahkan bahwa apa yang dilakukan Israel hanya pencurian tanah dan saya tidak mengetahui bagaimana seseorang memebenarkan tindakan pencurian yang dilakukannya dengan alasan perang terhadap terorisme, tegas uskup ini.
Pernyataan uskup ini mendapatkan respon dari Zalman Shoval, penasehat PM Israel, Ariel Sharon dengan mengatakan “dengan segala hormat kepada pemilik statemen ini maka yang sesungguhnya bahwa uskup ini tidak memahami realitas di lapangan dan pendapatnya banyak dipengaruhi oleh sejumlah pemahaman politik yang salah” tegas Zalvan.
Apa yang dikatakan oleh Zalvan tentu juga pembelaan tak beralasan. Sebab yang terjadi sesungguhnya adalah seperti yang dikatakan oleh uskup gereja di atas. (comes/atb/cha)