Hidayatullah.com–Anggota Gerakan Non-Blok (GNB) di KTT ke-16 di Sharm el-Sheikh, Mesir, menuntut dibentuknya sistem baru dalam hubungan internasional. Press TV hari Kamis kemarin (16/7) melaporkan, Presiden Kuba, Raul Castro dalam pidato pembukaan KTT menyatakan, krisis finansial global berdampak buruk bagi negara-negara sedang berkembang. Ia juga menuntut pembentukan sistem finansial dan ekonomi baru di dunia.
Sementera itu, Presiden Libya, Muammar Kadhafi mengharapkan rekonstruksi struktur Dewan Keamanan PBB dan menuntut pembebasan lembaga ini dari cengkeraman sejumlah negara khususnya anggota tetap.
Kadhafi dalam kesempatan tersebut menghendaki perbaikan struktur Dewan Keamanan PBB dan pemberian satu kursi tetap di dewan ini bagi Uni Afrika yang saat ini diketuai oleh dirinya.
Sedang Perdana Menteri India Manmohan Singh menyatakan bahwa anggota GNB harus lebih berperan aktif dalam kancah internasional.
Lawan Zionis
Selain itu, di akhir sidangnya di Sharm As-Syeikh, para pemimpin GNB ini menekankan masalah pembangunan pemukiman Zionis di wilayah Palestina serta dalam mengupayakan pembentukan pemerintahan independen Palestina.
“Kami akan tetap melanjutkan upaya kami mewujudkan perdamaian yang adil dan menyeluruh di kawasan Timur Tengah sesuai dengan ketentuan dan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan dengan tegas kami mendukung penuh hak legal bangsa Palestina dalam menentukan nasib mereka serta dalam membentuk pemerintahan independen,” demikian rilis kesepakatannya.
Para pemimpin GNB dalam statemennya juga menekankan pentingnya revisi dalam hubungan internasional, perlucutan senjata nuklir, pemberantasan terorisme, dan partisipasi aktif negara-negara anggota GNB dalam menyelesaikan krisis finansial global. [cha, berbagai sumber/hidayatullah.com]