Hidayatullah.com–Jenderal Ray Odierno akan memberi keterangan hari Rabu kepada Komisi Angkatan Bersenjata DPR mengenai peralihan tanggung-jawab keamanan dari militer Amerika ke pasukan Iraq menjelang penarikan pasukan tempur Amerika yang direncanakan tahun depan.
Dalam pernyataan yang telah dipersiapkan untuk pemberian keterangan hari Rabu, Jenderal Odierno mengatakan, Amerika akan mengurangi jumlah tentara di Iraq dari 124 ribu menjadi 120 ribu. Pengurangan yang disengaja tersebut tidak akan mengorbankan keamanan di negara itu.
Keterangannya itu diberikan pada saat para anggota Kongres semakin khawatir akan kemampuan militer dan polisi Iraq menangani tanggung-jawab keamanan.
Di depan Komisi Militer Kongres, dengan hati-hati Odierno mengaku optimis mengenai perkembangan di Iraq.
Ia menyebut, statistik kekerasan menurun. Serangan dalam waktu dua tahun belakangan menurun 85 persen. Bulan Agustus lalu masih terjadi 800 kali serangan. Tahun 2007 mencapai lebih dari 4 ribu kali. Hanya saja, ini hanya laporan sepihak dari Amerika.
Sebelum ini, Obama dalam kampanyenya pernah berjanji akan menghentikan perang Iraq dan memindahkan ribuan pasukannya ke Afganistan. Sementara itu, sekitar 35 sampai 50 ribu pasukan tempur Amerika akan tetap tingal di Iraq.
Maret lalu, Inggris secara resmi mulai menarik pasukannya, sebagai isyarat menandai berakhirnya enam tahun operasi militer Inggris di Iraq. Penarikan mundur secara berangsur-angsur pasukan Inggris dari Irak, dimulai dalam sebuah upacara resmi di Basra dengan dihadiri sekitar 300 undangan, termasuk pejabat AS, Inggris, dan Iraq.
Upacara yang menandai awal proses penarikan berangsur-angsur 4100 serdadu Inggris hingga akhir Juli, disertai upacara bagi 179 tentara Inggris yang tewas di Iraq sejak invansi yang dipimpin Amerika Serikat. [voa/hidayatullah.com]