Hidayatullah.com–Sebuah laporan menunjukkan bahwa Amerika Serikat telah menyewa kontraktor keamanan swasta terkenal untuk menjaga fasilitas di Afghanistan dan di tempat-tempat lain, meskipun Washington menolak klaim tersebut.
Sebuah sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan kepada Koran The Washington Post pada hari Kamis (24/6), Dinas Intelijen Pusat AS (CIA) telah menandatangani kontrak senilai 100 juta dolar dengan perusahaan keamanan swasta, Xe yang sebelumnya dikenal dengan nama Blackwater.
“Ini untuk layanan perlindungan dan jasa pengawalan di beberapa daerah,” kata sumber tersebut.
Sesuai dengan kontrak, Xe akan menyediakan jasa keamanan perlindungan di konsulat AS di Herat dan Mazar-e-Sharif.
Sementara itu, jurubicara CIA, Paul Gimigliano mengatakan bahwa personil Xe tidak akan terlibat dalam operasi. “Kami juga menjelaskan bahwa agen-agen Xe tidak bermitra dengan CIA dalam operasionalnya,” katanya.
Dua orang anggota parlemen Amerika Serikat hari Senin mengumumkan sebuah usulan untuk melarang pemerintah menggunakan jasa perusahaan keamanan swasta di wilayah-wilayah perang, seperti Iraq dan Afghanistan.
Sebelum ini, Amerika Serikat telah menyewa tentara bayaran, Blackwater di Iraq yang banyak menimbulkan masalah. Kasus ini pernah menyebabkan dua wakil rakyat dari Partai Demokrat Jan Schakowsky dan seorang senator independen Bernie Sanders menghentikan pengiriman pengawal swasta tersebut.
“Undang-Undang akan mengembalikan tanggung jawab militer Amerika; untuk melatih prajurit dan polisi, mengawal konvoi, memperbaiki senjata, mengurus penjara militer, dan melakukan kegiatan intelijen militer,” demikian keterangan kantor kedua anggota parlemen tersebut kepada media.
Penggunaan tenaga militer swasta belakangan mendapat sorotan tajam di AS, setelah kasus pembunuhan rakyat sipil Iraq tahun 2007 yang melibatkan pegawai Blackwater. [irb/afp/hid/hidayatullah.com]