Hidayatullah.com–Sekutu-sekutu NATO hari Rabu (01/6) sepakat untuk memperpanjang misi militer mereka di Libya hingga bulan September mendatang.
Hal tersebut dikatakan seorang diplomat negara sekutu kepada Yordania, setelah negara itu mengatakan menjalin hubungan diplomatik dengan kelompok pemberontak Libya yang tergabung dalam Dewan Transisi Nasional.
Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh mengatakan bahwa ia menempatkan seorang diplomat veteran di kota pantai timur Libya, Benghazi, untuk melakukan kontak dengan Dewan Transisi Nasional.
Yordania pekan lalu mengakui dewan itu sebagai “perwakilan yang sah dan interlokutor yang kredibel bagi rakyat Libya.”
Beberapa negara seperti Prancis dan Italia sudah mengakui pemberontak Libya. Sementara Amerika Serikat dan Inggris serta beberapa lainnya belum melakukan hal itu, tapi mereka sudah menempatkan perwakilan diplomatiknya di Benghazi.
Judeh mengatakan pada hari Rabu (01/6) bahwa Fawaz Al-Eitan akan menempati posnya di Benghazi dalam beberapa hari mendatang. Al-Eitan akan menjadi utusan dan perwakilan tetap Yordania di Benghazi.*