Hidayatullah.com–Salah satu pegawai perusahaan layanan telepon selular Alfa Mobile Libanon yang diduga mata-mata Israel, akhirnya melarikan diri ke Israel dua hari lalu.
Ia melarikan diri menuju Israel pada hari Jumat dengan menyeberangi perbatasan dekat Bint Jbeil, demikian kutip surat kabar Libanon A-Nahar melaporkan pada hari Ahad.
Koran terbitan Beirut itu melaporkan, berdasarkan konfirmasi dari berbagai sumber, pegawai yang membocorkan informasi sensitif pengguna jasa Alfa itu, mampu melarikan diri dari penjagaan para aparat.
Dalam sebulan terakhir, tiga mata-mata Israel berhasil diringkus aparat Libanon yang melakukan penyisiran secara menyeluruh di setiap instansi guna mengungkap jaringan spionase Zionis Israel.
Hingga kini dua di antara sekian banyak mata-mata Israel telah divonis mati. Tiga mata-mata yang ditangkap beberapa waktu lalu, adalah pegawai Alfa. Ketiganya sama-sama bekerja di bidang teknisi.
Sebelumnya, Sekjen Muqawama Libanon (Hizbullah) Sayid Hasan Nasrullah, meminta pemerintah menghukum mati para mata-mata Zionis tersebut. Menurutnya, mereka adalah rekan Zionis Israel dalam melakukan berbagai kejahatan terhadap rakyat Libanon.
Meski puluhan mata-mata yang berhasil diringkus aparat Libanon bahkan mereka mengaku bekerjasama dengan Zionis, namun hingga kini Tel Aviv tidak memberikan komentar apapun terkait hal ini.
Sebelumnya diberitakan, pejabat keamanan Libanon menangkap dua orang karyawan di perusahaan milik telekomunikasi Negara, Alfa Mobile, karena dicurigai melakukan mata-mata untuk Israel.
Mereka adalah Tariq Raba’a, seorang insinyur telekomunikasi dan Syarbil Makhluf Qazzi, yang ditangkap bulan lalu. Keduanya telah diajukan ke pengadilan militer. Nampaknya, karena takut akan ditangkap seperti Tariq Raba’a dan Syarbil Makhluf Qazzi, pria ketiga ini akhirnya lari sebelum ditangkap. [irb/hidayatullah.com]