Hidayatullah.com–Biro Sensus AS hari Kamis (16/9/2010) melaporkan bahwa jumlah warga miskin usia kerja meningkat hingga angka tertinggi sejak tahun 1960an. Resesi ekonomi membuat jutaan warga AS menjadi kere tahun lalu, di mana 1 dari 7 orang hidup di bawah standar kelayakan.
Laporan tahunan yang mencakup tahun 2009, tahun pertama pemerintahan Obama itu mencatat, secara keseluruhan angka kemiskinan 14,3% atau 43,6 juta orang, naik dari 13,2% (39,8 juta orang) pada tahun 2008.
Warga Amerika yang tidak memiliki perlindungan kesehatan naik dari 15,4% menjadi 16,7% atau setara 50,7 juta orang. Kebanyakan kehilangan asuransi kesehatan yang diberikan majikannya selama resesi.
Meskipun tahun ini Kongres AS meloloskan perubahan besar-besaran undang-undang kesehatan guna memberikan perlindungan kepada mereka yang tidak memiliki asuransi kesehatan, namun dampaknya baru mulai bisa dirasakan pada 2014.
Angka kemiskinan semua umur sebesar 14,3%, merupakan yang tertinggi sejak tahun 1994. Angka ini lebih rendah dibanding perkiraan para ahli demografi yang meramal sebesar 14,7-15%.
Berdasarkan perhitungan kasar Biro Sensus AS, Mississippi menjadi negara bagian dengan penduduk miskin terbanyak, 23,1%. Diikuti oleh Arizona, New Mexico, Arkansas dan Georgia. Sementara New Hempshire memiliki jumlah penduduk miskin paling sedikit yaitu 7,8%.
Sebagaimana dilansir AP, David Johnson, kepala divisi ekonomi di kantor sensus AS memperkirakan, perluasan tunjangan bagi pengangguran berhasil membantu 3,3 juta orang lolos dari garis kemiskinan tahun lalu. Dengan fasilitas itu, seorang pekerja yang kehilangan mata pencahariannya mendapat bantuan setara 99 pekan hari kerja.
Resesi tidak hanya membuat kondisi ekonomi warga AS berubah. Keadaan demografi juga ikut berubah, di mana dalam satu rumah bisa dihuni lebih dari satu kepala keluarga dan dewasa usia 25-34 tahun pulang ke rumah untuk tinggal bersama orangtua mereka supaya bisa menghemat pengeluaran.
Tahun 2009, garis kemiskinan yang ditetapkan adalah USD21.954 per keluarga dengan 4 anggota. Jumlah itu belum dipotong pajak, tidak termasuk harta kekayaan yang dimiliki seperti rumah. Tidak termasuk juga bantuan non-tunai seperti kupon makan gratis.
Menurut Johnson, jika kupon makan dan pajak kredit dimasukkan dalam kategori pendapatan, maka jumlah yang dianggap berada di atas garis kemiskinan akan bertambah 7,8 juta orang.
Diperkirakan warga AS yang tidak memiliki asuransi kesehatan akan berkurang banyak, karena tahun 2014 Medicaid akan menjangkau lebih banyak lagi warga dengan pendapatan rendah.
Temuan lain hasil sensus, angka kemiskinan usia 18-64 tahun naik dari 11,7% menjadi 12,9%. Angka itu tertinggi sejak tahun 1960an.
Kemiskinan meliputi semua ras dan etnis yang ada di AS, namun warga miskin paling banyak ditemui di lingkungan warga kulit hitam dan Hispanik. Jumlah orang Hispanik yang miskin naik dari 23,2% menjadi 25,3%. Di kalangan kulit hitam jumlahnya naik dari 24,7% menjadi 25,8%. Orang kulit putih kere juga bertambah banyak, dari 8,6% menjadi 9,4%.
Angka kemiskinan usia anak naik dari 19% menjadi 20,7%.
Sepertinya “American Dream” semakin memudar.[di/ap/hidayatullah.com]