Hidayatullah.com–Menteri Iraq mengatakan bahwa negaranya akan menggunakan pihak ketiga dalam dialog dengan Israel, untuk melakukan verifikasi informasi mengenai penyeludupan naskah Taurat dari Iraq ke Israel. Cara seperti ini merupakan yang pertama kali dilakukan antara kedua negara.
Seperti yang dikutip Aswat al-Iraq dari Abdulzahra al-Talaqani, Israel telah mengumumkan bahwa naskah Taurat berada di wilayahnya. Secara implisit, pengakuan Israel itu menandakan bahwa naskah Taurat telah diseludupkan keluar dari Iraq.
Menteri Negara Pariwisata dan Antiquities Iraq, Qahtan Jubouri mengatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti informasi yang diberitakan media mengenai penyeludupan naskah Taurat kepada Israel. Selain itu, ia juga mengatakan, akan menindaklanjuti pemeliharaan arsip Yahudi di Amerika Serikat yang akan bekerja sama dengan Departemen Kebudayaan.
Jubouri menambahkan bahwa pihaknya tidak menemukan dokumen resmi mengenai informasi penyeludupan naskah Taurat kepada Israel, baik itu dokumen yang menguatkan informasi, maupun yang menolaknya.
Jubouri juga menegaskan, guna verifikasi informasi, Iraq akan menggunakan pihak ketiga untuk bernegosiasi dengan Israel. Hal ini karena tidak adanya hubungan diplomatik secara langsung antara Iraq dan Israel.
Ia juga menyatakan, Departemen Pariwisata dan Kebudayaan Iraq telah melakukan rehabilitasi arsip Yahudi di Amerika Serikat, yang diketuai oleh perwakilan dari departemen ke Washington. Dan sesuai dengan persetujuan, arsip tersebut akan dikembalikan setelah selesai semua pemeliharaannya.
Ada sebuah kecurigaan bahwa naskah Taurat yang langka tersebut telah dicuri dan diseludupkan ke Israel setelah jatuhnya Baghdad tahun 2003 lalu. [sdz/aby/aswt/hidayatullah.com]