Hidayatullah.com–Belanda dikenal sebagai surganya kaum homoseksual, tak heran banyak orang yang merasa tertindas lari ke negeri kincir angin itu untuk mencari kehidupan yang lebih tenang sesuai dengan perilaku seksnya yang menyimpang.
Namun apa daya, ternyata pelaku penyimpangan seksual juga menjadi korban pelecehan di tempat pelariannya.
Setiap tahun, lusinan pelaku homoseksual mendapatkan kekerasan fisik dan diejek di pusat-pusat penampungan pencari suaka di Belanda. Demikian Radio Netherlands (25/10) mengutip laporan sebuah yayasan bernama ‘Taman Rahasia’ . Yayasan ini akan mengadukan temuan mereka ke parlemen Selasa siang (26/10).
Dalam 18 bulan terakhir, Taman Rahasia telah menerima 158 pengaduan dari para gay dan lesbian pencari suaka di Belanda, yang melarikan diri dari negara mereka, yang kebanyakan negeri Muslim.
Seorang jurubicara mengatakan, “Orang-orang ini meninggalkan negeri mereka, karena mereka tidak bisa menjadi diri mereka sendiri di sana. Dan berharap bisa hidup secara terang-terangan di Belanda. Namun, di pusat penampungan pencari suaka, mereka (justru) menghadapi bahaya yang mereka berusaha lari darinya. Sepertinya para pencari suaka homoseksual itu tidak boleh mengeluh. Jadi tidak ada yang dicatat (dilaporkan) dan secara resmi masalah itu tidak ada.”
Seorang jurubicara dari Central Organ for Asylum Seeker Reception (COA) balik menanggapi, dia bersikukuh menyangkal. Katanya, “Siapapun pencari suaka yang memiliki masalah bisa melaporkannya. Kami tidak membeda-bedakan etnis, politik, atau jenis kelamin. Setiap orang harus merasa aman di pusat penampungan. Kami menerima setiap keluahan dan menanggainya secara serius.”
Maksud hati lari jauh-jauh mencari tempat yang tidak melecehkannya, sampai di tempat yang menjanjikan kebebasan penuh ternyata juga malah dinistakan.[di/rnw/hidayatullah.com]