Hidayatullah.com–Dr. Yusuf Abdullah Al Ahmad, anggota Badan Pengajaran Fakultas Syari’ah Universitas Ummul Qura Makkah merespon sedikitnya warga negara Saudi yang menjadi guru pengajar tahfidz al-Qur`an di negeri mereka sendiri. Ia menyarankan agar pemerintah mengangkat para-wanita Saudi untuk menjadi guru al-Qur`an, demikian lansir Aljazeera.net (28/10).
Oleh karena itu, Al Ahmad menyarankan kepada pemerintah, mereka bisa mengangkat secara resmi lebih dari 30 ribu guru, baik laki-laki maupun perempuan untuk menjadi pengajar al-Qur`an. Daripada memanfaatkan isu kemiskinan perempuan sebagai alasan untuk memperkerjakan wanita sebagai kasir.
Menurutnya, tidak akan ada masalah jika Saudi mengangkat sekian banyak pengajar al-Qur`an, karena Saudi memiliki pemasukan cukup besar.
Warga Saudi sendiri enggan menjadi guru al-Qur`an non formal karena gajinya rendah, yakni tidak lebih dari 500 riyal perbulan atau sekitar 133 dolar. Dan mayoritas warga Saudi tidak mengambilnya, ketika mereka tahu bahwa gaji itu dari sedekah dan zakat.
Sebagaiamana diberitakan sebelumnya, bahwa menurut sensus, mayoritas pengajar halaqah al-Qur`an non formal di Saudi adalah orang asing. Dari 20919 pengajar, hanya 5 persen saja dari warga Saudi. [tho/jzr/hidayatullah.com]
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/