Hidayatullah.com–Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak kecaman dunia internasional mengenai rancangan pembangunan pemukiman baru di Al-Quds bagian timur. Ia mengatakan bahwa Al-Quds adalah ibukota Israel, dan bukan pemukiman. Demikian dilansir Al-Jazeera.net (10/11).
Pernyataan Netanyahu tersebut dikeluarkan pada hari Selasa (9/11) dari kantornya. Ia mengatakan bahwa Al-Quds bukanlah sebuah pemukiman, melainkan ibukota Israel, karena Tel Aviv tidak membuat perbatasan terhadap bangunan di Al-Quds.
Israel menilai bahwa pemukiman bukan merupakan kendala untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah. Bagi Israel, tidak ada hubungannya antara proses perdamaian dengan pembangunan di Al-Quds.
Netanyahu juga mengatakan bahwa perbedaannya dengan Amerika Serikat mengenai Al-Quds ini bukan merupakan hal yang baru. Ia akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton di New York pada hari Kamis (11/11) untuk menbicarakan lebih lanjut mengenai proses perdamaian.
Sementara itu, salah seorang pejabat Palestina menyerukan masyarakat internasional agar mengakui batas-batas negara Palestina sesuai dengan batas tahun 1967.[sdz/jzr/hidayatullah.com]