Hidayatullah.com–Presiden Afghanistan Hamid Karzai menyalahkan masyarakat internasional atas mega korupsi yang terjadi di negaranya dan meminta agar Loya Jirga mengkaji ulang hubungan strategis Afghanistan dengan Amerika Serikat.
Pertemuan ratusan tokoh adat dan pemimpin suku yang tergabung dalam Loya Jirga harus segera dilaksanakan dalam waktu dua-tiga bulan, kata Karzai. Seraya menambahkan bahwa Afghanistan tidak akan didominasi oleh kekuatan yang lebih besar.
“Syarat pertama dari persekutuan strategis ini adalah bahwa mereka akan memberikan kita perdamaian,” kata Karzai.
Karzai menyoroti skandal di perbankan Afghanistan yang menurutnya bisa menghambat penyaluran dana bantuan, akibat pertikaian dengan International Monetary Fund (IMF) tentang pengelolaannya. Ia memperingatakan bahwa debitur nakal harus membayar hutang-hutangnya dalam waktu satu bulan atau diseret ke meja hijau.
Tahun lalu terugkap, Kabulbank yang dikenal dekat dengan politisi, kehilangan ratusan juta dolar akibat penipuan, kredit macet dan salah urus.
Salah satu bankir dan pemegang saham bank yang sedang dalam penyelidikan adalah Mohammad Haseen, saudara laki-laki Wakil Presiden Pertama Afghanistan Mohammad Qasim Fahim. Saudara laki-laki Karzai juga ada yang menjadi pemegang saham, tapi ia tidak diselidiki.
Karzai mengecam permainan kotor para manajer bank di Afghanistan, tapi ia juga memperingatkan adanya korupsi oleh pihak asing.
“Faktor internal dan eksternal ikut berperan,” ujarnya saat melakukan jumpa pers Senin (11/4).
“Para penasihat asing, institusi mereka, dengan saran-sarannya yang keliru, dan kemungkinannya terlibat dalam korupsi, juga berkonstribusi dalam masalah besar di Kabulbank,” tegas Karzai
Reuters melaporkan, para diplomat Barat mengkritik akuntan dari PricewaterhouseCoopers yang dinilai gagal mendeteksi kejanggalan yang ada saat melakukan audit berbulan-bulan lamanya, sebelum akhirnya skandal Kabulbank terungkap.*