Hidayatullah.com–Sejak Husni Mubarak mengundurkan diri, publik bertanya-tanya bagaimana sebenarnya mantan orang terkuat Mesir itu meletakkan jabatannya. Harian semi resmi Mesir Alakhbar yang dilansir Alarabiya (20/4) menerbitkan bocoran cerita yang didapat dari sumber-sumber yang tidak diungkapkan namanya.
Menurut bocoran tersebut, tiga orang pejabat Mesir yang memainkan peran besar mendesak Mubarak mundur kala itu adalah Hussein Tantawi mantan menteri pertahanan yang kemudian memimpin Dewan Tinggi Angkatan Bersenjata Mesir, mantan perdana menteri kala itu Ahmed Shafik dan mantan presiden Omar Suleiman.
Setelah lebih dari dua pekan sejak 25 Januari rakyat Mesir melakukan aksi demo, bersama istrinya Susan Thabet, Mubarak mengungsikan diri ke Sharm el-Sheikh, kawasan wisata di tepian Laut Merah. Keluarga mantan diktator Mesir selama lebih dari 30 tahun itu memiliki tempat peristirahatan di sana.
Baru sampai di bandara, istrinya jatuh pingsan dan penerbangan ditunda sampai wanita itu siuman.
Setibanya di Sharm el-Sheikh, Tantawi yang berpangkat brigadir jenderal, Shafik yang berpangkat letnan jenderal serta Omar Suleiman, terus mendesak Mubarak segera mundur dari jabatannya.
Namun Mubarak menolak sampai ia yakin bahwa kedua putranya, Alaa dan Jamal yang saat itu masih berada di Kairo, tiba di Sharm el-Sheikh dengan selamat.
Ketiga pejabat Mesir itu terus mendesak Mubarak, sementara Mubarak terus mengulur waktu sambil menunggu kedatangan kedua putranya.
Suleiman dari Kairo merekam pidato pengunduran diri Mubarak pada 11 Februari siang hari, karena tidak cukup waktu untuk mengirimkan teknisi radio ke Sharm el-Sheikh guna mengambil rekaman suara Mubarak.
Jenderal Ismail Etman, direktur moral di Departemen Angkatan Bersenjata lantas mengambil dan mengantarkan kaset rekaman itu ke gedung Radio dan Televisi di Kairo dan menunggu instruksi penyiarannya.
Mubarak terus saja berusaha menunda pengumuman pengunduran dirinya. Namun Tantawi, Shafik dan Suleiman berikeras bahwa penayangan rekaman tersebut tidak bisa ditunda-tunda lagi.
Gagal mengulur waktu, Mubarak akhirnya sepakat bahwa rekaman akan diputar satu jam lebih awal dari waktu yang diinginkannya. Akhirnya rekaman itu disiarkan pada 11 Februari pukul 18:00 waktu Kairo.
Menurut bocoran yang ada, Mubarak sama sekali tidak keberatan dengan pidato pengunduran dirinya.
Omar Suleiman berbicara 50 detik di televisi untuk memberitahu rakyat bahwa Husni Mubarak telah meletakkan jabatan dan kekuasaan diambil alih Dewan Tinggi Angkatan Bersenjata.
Sebuah era baru di Mesir pun dimulai.
Sebelumnya dikabarkan bahwa kedua putra Mubarak bersitegang pada detik-detik terakhir pengunduran dirinya. Baca laporannya di berita sebelumnya Dua Putra Hosni Mubarak Bersitegang Terkait Pidato Ayahnya. *