Hidayatullah.com—Total ada 657 orang dites positif coronavirus di sebuah rumah pemotongan hewan di bagian barat laut Jerman dari 983 tes yang sudah diketahui hasilnya.
Hal itu disampaikan hari Rabu hari Rabu (17/6/2020) malam oleh politisi lokal Sven-Georg Adenauer ketika menyampaikan laporan terbaru kasus Covid-19. Dia memperingatkan bahwa masih ada tes yang belum dituntaskan dan kemungkinan pertambahan kasus infeksi coronavirus masih sangat terbuka, lansir DW.
Rumah pejagalan Rheda-Wiedenbrück yang terletak di distrik Gütersloh dekat Bielefeld itu dikelola oleh Tönnies, sebuah perusahaan pengolahan daging terkemuka di Jerman.
Sekitar 7.000 orang yang tinggal di daerah itu ditempatkan dalam karantina karena kemungkinan terpapar virus tersebut.
Hasil tes itu memaksa pihak berwenang untuk menutup tempat itu dan menghentikan semua kegiatan di sekolah, di tempat-tempat penitipan anak di daerah itu sampai liburan musim panas 29 Juni.
Pihak pemerintah distrik berharap langkah tersebut dapat meredam penyebaran coronavirus lebih jauh di masyarakat.
Sektor pengolahan daging di Jerman mendapat sorotan tajam selama pandemi Covid-19 karena di sejumlah rumah pemotongan hewan terjadi penularan coronavirus cukup masif.
Seorang jubir Tönnies dalam sebuah konferensi pers berkata, “Kami hanya bisa menyampaikan permohonan maaf.”
Andre Vielstädte mengatakan perusahaannya sudah berupaya keras untuk menjauhkan virus dari tempat kerja mereka.
Perusahaan itu mengatakan tidak mengetahui pasti apakah ada klaster ganda di sana, tetapi dia menegaskan bahwa tiga-empat pekan lalu tes serupa menunjukkan hasil negatif.
Pihak perusahaan menduga penularan terjadi akibat para pekerjanya, yang sebagian besar berasal dari Rumania dan Bulgaria, pulang kampung ketika liburan panjang dan membawa serta penyakit itu ketika mereka kembali ke Jerman.
Menurut European Center for Disease Prevention and Control, Jerman memiliki jumlah kasus penularan coronavirus terkonfirmasi lebih banyak dibanding Rumania dan Bulgaria. Pada kurun 14 hari terakhir di Jerman tercatat 4.814 kasus baru, bandingkan dengan 2.898 di Rumania dan 915 di Bulgaria. Namun, juga perlu diingat Jerman termasuk negara yang giat melakukan tes Covid-19 kepada warganya, semakin banyak dilakukan tes semakin banyak peluang terdeteksinya penyakit.
Pendeta Katolik Peter Kossen, yang memberikan bimbingan rohani kepada banyak pekerja di industri pengolahan daging, dalam wawancara dengan DW menyeru dilakukannya perbaikan kondisi bagi pekerja industri itu.
“Para wanita dan pria benar-benar tak berdaya hidup dan bekerja dalam kondisi seperti sekarang ini. Mereka diperlakukan seolah-olah tidak memiliki martabat sebagai manusia, seakan mereka itu warga kelas tiga,” kata Kossen kepada DW. “Selama Anda tidak mengubah struktur ini, Anda akan selalu menyaksikan penularan penyakit massal di industri pengolahan daging.”
Dia menyeru agar para pekerja diberikan akomodasi satu orang satu kamar, sehingga mereka bisa mempraktikkan jarak sosial dan hasil tes kesehatan mereka baik.
Menurut Robert Koch Institute, otoritas kesehatan publik di Jerman, secara umum tingkat penularan Covid-19 di seluruh penjuru negeri relatif rendah, meskipun ada beberapa kenaikan kasus di sejumlah daerah. Sebanyak 156 dari 412 distrik melaporkan kasus baru nihil selama 7 hari terakhir. Tidak ada distrik yang melewati batas 50 infeksi baru per 100.000 orang penduduk. Tidak jelas apakah Gütersloh dimasukkan dalam perhitungan itu.
Kurun 7 hari terakhir dilaporkan kasus infeksi baru yang cukup tinggi per 100.000 orang penduduk di distrik Aichach-Friedberg, Greiz, Gütersloh, Verden, Sonnenberg dan Neukölln yang termasuk di dalam wilayah Berlin.*