Hidayatullah.com—Amerika Serikat mendesak warganya untuk meninggalkan Afghanistan di tengah melonjaknya kasus infeksi coronavirus.
New York Times melaporkan bahwa pejabat Afghanistan dan AS telah memperingatkan perihal infeksi coronavirus setelah Kementerian Kesehatan Afghanistan mengumumkan negara itu memasuki gelombang ketiga wabah Covid-19.
Kedutaan AS mengatakan sejumlah warganya ditolak masuk rumah sakit karena jumlah tempat tidur yang tersedia tidak mencukupi.
“Kedutaan AS sangat menyarankan agar warga negara AS membuat rencana untuk meninggalkan Afghanistan sesegera mungkin,” kata misi diplomatik AS itu dalam sebuah pernyataannya hari Jumat (4/6/2021).
US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengeluarkan Level 4 Travel Health Notice dan Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan Level 4 Travel Advisory agar warganya tidak bepergian ke Kabul disebabkan Covid-19, kriminalitas, terorisme, kerusuhan sipil, penculikan dan konflik bersenjata.
Penerbangan komersial Hamid Karzai International Airport (HKIA) masih tersedia dan Kedutaan AS mendesak warganya segera pergi dari Afghanistan. Mengingat kondisi keamanan dan pengurangan jumlah staf, kemampuan Kedutaan AS untuk membantu warganya di Afghanistan sangat terbatas.
Wahid Majrooh, pejabat sementara menteri kesehatan publik, pekan lalu mengatakan bahwa pertambahan jumlah kasus infeksi memaksa pihak berwenang untuk membuka sebuah rumah sakit lagi khusus bagi pasien Covid-19 di Kabul, tetapi fasilitas yang dibutuhkan sebenarnya masih lebih banyak lagi.
“Kekurangan suplai oksigen menjadi masalah serius,” ujarnya seperti dikutip NY Times. “Kita segera memasuki fase kritis pandemi coronavirus.”*