Hidayatullah.com–Menteri Luar negeri Rusia menyalahkan serangan udara NATO baru-baru ini di Libya, serta adanya penyerbuan di ibu kota Libya yang merupakan pelanggaran atas resolusi Dewan Keamanan PBB.
“Hal ini merupakan pelanggaran besar atas Resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 1970 dan 1973,” ujar utusan Menteri Luar negeri Rusia untuk hak azasi manusia Konstantin Dolgov, dalam pernyataannya yang merujuk pada penyerbuan NATO selasa malam yang menewaskan 19 orang dan melukai lebih dari 130 orang.
Menteri Luar Negeri Rusia menambahkan jika penyerangan tersebut tidak akan mencegah adanya konfrontasi militer di Negara itu, dan hal ini hanya akan menambah kekerasan terhadap penduduk, seperti yang dilaporkan Xinhua.
“Kami sekali lagi meminta semua partai untuk mengikuti resolusi PBB dan atin kemanusiaan internasional untuk memberikan perlindungan yang nyata bagi penduduk di Libya dari ancaman-ancaman konflik,” ujar Dolgov.
Pejabat militer sekutu mengatakan serangan terakhir di Libya adalah untuk menarget fasilitas militer yang digunakan untuk meluncurkan serangan bagi rakyat Libya.
Serangan udara pada hari Selasa adalah yang terbesar yang terjadi di Libya dalam kurun waktu dua bulan terakhir.
Serangan muncul setelah Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma diharapkan datang ke Libya minggu depan untuk membahas strategi keluar yang memungkinkan bagi Muammar Qadhafi yang diminta mundur. *