Hidayatullah.com–Guru yoga paling terkenal asal India swami Ramdev mulai melakukan puasa hingga mati pada hari Jum’at (03/5), guna menuntut diberlakukannya hukuman mati bagi para koruptor dan menyerukan kampanye anti korupsi yang menggerogoti pemerintahan Perdana Menteri Manmohan Singh.
Ramdev, dengan ciri khasnya berpakaian pendeta Hindu berwarna oranye dan berjenggot lebat, berkumpul bersama ribuan pengikutnya di bawah sebuah tenda berukuran empat kali lipat lapangan sepak bola di kota Delhi.
Sebagaimana dilansir Reuters, sebuah koran menamakan aksi Ramdev dan pengikutnya itu sebagai “yogitasi”. Gerakan headstands (berdiri dengan kepala) dan tarian perut, yang merupakan bagian dari gerakan yoga, menghiasi acara mogok makan massal tersebut. Ramdev juga berpidato tentang korupsi, uang haram dan kegagalan pemerintah dalam menangkal pemberontak Maoist.
Ratusan rakyat India yang marah atas skandal korupsi juga ikut aksi mogok makan di tenda itu. Para pengikut aksi Ramdev meluas hingga negara bagian Orissa dan kota Mumbai.
Beberapa menteri berusaha membujuk guru yoga — yang kaya raya dan memiliki sebuah pulau di Skotlandia — itu untuk membatalkan aksinya, namun tidak berhasil.
Kampanye anti korupsi Ramdev ini membuat malu pemerintah, yang belum lama terbelit skandal korupsi proyek Commonwealth Games dan telekomunikasi dengan merugikan negara hingga 39 milyar dolar.
Sementara itu para pengamat yakin, Swami Ramdev tidak akan benar-benar melakukan puasa atau mogok makan hingga mati, sebab ia sendiri memiliki kepentingan politik.
Seperti halnya Hazare, para pengamat lain percaya, Ramdev akan menghentikan aksinya begitu ia merasa telah mendapatkan kemenangan moral, yang cukup baginya untuk menarik simpati pemilih terkait dengan keikutsertaannya dalam pertarungan politik pada pemilihan umum tahun 2014 mendatang.
Para pengkritik juga mengaitkan Swami Ramdev dengan kelompok radikal nasionalis Hindu.
Koran Hindu bahkan melaporkan bahwa aksi Ramdev itu telah dipersiapkan beberapa bulan sebelumnya. Layar-layar televisi lebar menayangkan sesi meditasi dan pidato-pidato Ramdev. Air dalam jumlah banyak juga sudah dipersiapkan sedemikian rupa untuk mengantisipasi hawa panas yang menyengat.
Skandal korupsi membuat para politisi di pemerintahan sulit menaikkan harga bahan pangan dan minyak, karena takut akan menyulut aksi rakyat, seperti yang terjadi di kawasan Arab. Jika rakyat bergejolak, tentu yang diuntungkan adalah kelompok-kelompok penentang pemerintah seperti Swami Ramdev dan pengikutnya.*