Hidayatullah.com–Ledakan bom bunuh diri di Afghanistan telah menewaskan Wali Kota Kandahar Ghulam Haidar Hameedi, Rabu (27/07/2011). Pengebom menyembunyikan bahan peledak di sorbannya.
Ghulam Haidar Hameedi tengah menghadiri pertemuan dengan para pemuka suku di kantornya ketika serangan terjadi. Para wartawan mengatakan Hameedi sedang menyampaikan sambutan ketika bom meledak. Hameedi meninggal dunia di lokasi kejadian bersama pelaku dan seorang warga sipil lain.
Sementara itu, Juru bicara Taliban Qari Yosuf Ahmadi mengatakan mereka melakukan serangan tersebut. Ia mengatakan serangan bunuh diri ini balasan atas kematian dua anak yang diduga tewas dalam penghancuran bangunan yang diperintahkan Hameedi.
Hameedi kembali ke Afghanistan dari Amerika Serikat pada 2006 atas permintaan pribadi Presiden Hamid Karzai. Dia dikenal sebagai salah satu politisi paling ulung dan terpercaya di Kandahar.
Pada 2009 ia selamat dari upaya pembunuhan namun dua wakilnya tewas pada 2010. Dua pekan lalu, saudara Presiden Hamid Karzai, Ahmad Wali Karzai, dibunuh di Kandahar. Pembunuhan ini menandai makin seringnya serangan terhadap tokoh-tokoh berpengaruh di Afghanistan.
Kandahar dikenal sebagai kelahiran Taliban dan kelompok ini menjadikan kota tersebut sebagai ibu kota negara ketika berkuasa mulai 1996 hingga 2001.
Serangan yang menewaskan Ghulam Haidar Hameedi itu merupakan yang terakhir dari serangkaian pembunuhan pejabat tinggi sekutu Presiden Hamid Karzai di wilayah selatan, ketika pasukan asing mulai menarik diri dari konflik Afghanistan yang telah berlangsung hampir 10 tahun.
Pembunuhan Hameedi itu dilakukan dua pekan setelah saudara Karzai yang berpengaruh ditembak mati di kota itu.
Ahmed Wali Karzai (49), saudara tiri Presiden Hamid Karzai, adalah tokoh penting di Kandahar dan wilayah lain Afghanistan selatan. Selama ini, adik Presiden Karzai itu dianggap sebagai mitra tak terhindarkan oleh pasukan Barat dalam menciptakan stabilitas namun ia juga sangat kontroversial, dengan tuduhan selama bertahun-tahun bahwa ia terlibat dalam korupsi dan terkait dengan perdagangan ganja dan CIA.*