Hidayatullah.com–Dinas Rahasia Israel (Mossad) yang terlibat dalam berbagai aksi teror dan penculikan dengan lembaga intelijen Barat khususnya, CIA dan Inggris, kini dinyatakan sebagai tersangka terlibat dalam kasus teror di Norwegia, berdasarkan sejumlah bukti.
Kantor berita IRNA (27/07/2011) mengutip keterangan situs Politalesk Norwegia menyatakan, “Sejumlah bukti dan fakta menunjukkan kemungkinan kuat keterlibatan Mossad dalam aksi teror Jumat pekan lalu di Norwegia.
Dalam laporan itu disebutkan, selain bukti-bukti tersebut, perundingan menyangkut persetujuan Partai Buruh Norwegia untuk mengakui kemerdekaan pemerintah Palestina dan pemberlakuan boikot terhadap Zionis, mendasari keputusan Mossad untuk mengeluarkan instruksi aksi teror yang menewaskan 68 orang itu.
Dalam serangan pertama, sebuah ledakan massif mengguncang gedung pemerintah, kantor Perdana Menteri Norwegia di Oslo dan pada serangan kedua, seorang bersenjata yang mengenakan seragam polisi, memuntahkan tembakan brutal ke arah para pemuda di pulau Utoeya.
Dua hari sebelumnya, Partai Buruh berkuasa Norwegia menyatakan akan membahas dukungan terhadap deklarasi kemerdekaan Palestina.
Anders Behring Breivik, 32 tahun, menyatakan bertanggung jawab atas kedua serangan tersebut. Aksinya itu hingga kini telah merenggut nyawa 68 orang.
Para pemuda yang berada di kamp milik Partai Buruh Norwegia di pulau Utoeya itu, dua hari sebelum terjadinya aksi teror Breivik, bertemu dengan Menlu Norwegia dan menuntut pemerintah untuk mendukung deklarasi kemerdekaan Palestina pada sidang Majelis Umum PBB, September mendatang.
Menlu Norwegia mereaksi tuntutan para pemuda itu dengan mengatakan, “Palestina berhak untuk menjadi sebuah negara merdeka dan pendudukan Israel juga harus diakhiri.”
Tidak hanya itu, pejabat tinggi Norwegia itu juga menuntut perusakan tembok pemisah Israel.*