Hidayatullah.com–Perusahaan-perusahaan minyak Eropa menilai Presiden Suriah Bashar Al Assad akan tetap menjadi pemimpin Suriah. Keyakinan itu didukung dengan tetap berlayarnya tanker-tanker mereka ke Suriah.
Walaupun Uni Eropa menyatakan akan memberikan sanksi kepada Damaskus, perusahaan minyak Eropa memberikan dukungan tidak langsung kepada Al Assad, bukan kepada kelompok oposisi.
Hal itu berbeda dengan tindakan mereka enam bulan lalu yang memberikan dukungan kepada kelompok pemberontak Libya. Mereka bersedia menyuplai bahan bakar untuk kelompok penentang Qadhafi, dengan harapan akan mendapat imbal-balik jika perang telah berakhir.
“Apa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan minyak itu sekarang sangat kelihatan mereka yakin bahwa Assad akan menang dan mereka harus berurusan lagi dengannya,” kata seorang diplomat Barat, yang dikutip Reuters (01/9).
“Perbedaan besar dengan Libya yang mereka lihat adalah bahwa di Suriah tidak ada tempat di mana kelompok oposisi dapat bersatu seperti di Benghazi,” imbuhnya.
Sementara itu sebagian analis lain menyangsikan Assad akan bertahan. Menurut mereka, perusahaan-perusahaan minyak Eropa itu memiliki kepentingan tersendiri.
Pelacak satelit menunjukkan, hari Rabu Royal Dutch/Shell menggunakan tanker Neverland Star ke Banias untuk memuat minyak mentah Suriah pada akhir pekan ini. Meskipun demikian Shell menolak untuk berkomentar mengenai hal itu.
Shell bekerjasama dengan perusahaan minyak negara Suriah dan perusahaan China-India untuk memproduksi Syrian Light. Dikabarkan, tanker tersebut akan mengangkut minyak mentah yang merupakan bagian milik Shell.
Sumber-sumber industri menyebutkan, walaupun Uni Eropa akan menjatuhkan sanksi kepada Suriah pekan ini, Shell dan perusahaan minyak lainnya akan tetap beroperasi di sana.
Perusahaan minyak Swiss Vitol, yang memainkan peran kunci dalam perang di Libya, mengirimkan 70.000 ton gasoil ke Banias hari Kamis. Hal tersebut jelas menunjukkan perusahaan itu memainkan rencana berbeda atas Suriah.
Tanker Vitol lainnya, Altesse, pergerakannya terpantau satelit Kamis pekan lalu berangkat dari Naples menuju ke pelabuhan Suriah. Tidak jelas apakah tanker itu akan mengirim muatan atau menaikkan muatan di Banias. Namun yang pasti, dua kargo bensin akan dikirim ke Suriah oleh Trafigura dan Vitol awal September ini.*