Hidayatullah.com–Dalam pidato pembukaan sebuah pertemuan tingkat menteri Dewan Eropa hari Rabu (11/5) di Istanbul, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu memperingatkan tentang meningkatnya ekstrimisme dan diskriminasi di Eropa.
“Hari ini, semua orang setuju bahwa xenofobia dan kelompok populis sudah berakar. Ekstrimis dan diskriminasi merupakan ancaman besar bagi masyarakat kita,” kata Davutoglu dalam pertemuan tingkat menteri ke-121 Dewan Eropa di Istana Ciragan, Istanbul. Davutoglu mengutip hasil laporan dari sebuah lembaga di bawah Dewan Eropa yang menyimpulkan bahwa Muslim di Eropa dimusuhi.
Dalam laporannya, Group of Eminent Persons yang dipimpin mantan menteri luar negeri Jerman Joscha Fischer, mengatakan bahwa Islam dipandang sebagai ancaman oleh kebanyakan orang Eropa, yang yakin Islam tidak cocok dengan cara hidup Eropa dan terlebih lagi Islam menyebar secara pesat di benua itu.
Menurut Davutoglu, laporan Group of Eminent Persons yang dirilis hari Selasa (10/5) itu menyentuh isu yang sangat penting dan sensitif. Mempertahankan identitas seseorang tidak perlu mengorbankan integrasi masyarakat, karena setiap individu bisa saja memiliki identitas budaya yang beragam, katanya.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan awal bulan ini, beberapa anggota Group of Eminent Persons mengatakan, kaum imigran seharusnya tidak diminta untuk menanggalkan agama, budaya atau identitas mereka di tempat yang baru, dan kebebasan berekspresi tidak boleh dilumpuhkan. Pernyataan-pernyataan umum yang cenderung berprasangka terutama terhadap kelompok minoritas, tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Mereka juga mengatakan, Dewan Eropa dan Uni Eropa harus bekerjasama dalam merumuskan kebijakan imigrasi untuk seluruh Eropa.
“Kita membutuhkan Eropa yang percaya diri untuk merengkuh keberagaman dan menerima aneka identitas. Jika seseorang bisa menjadi seorang Afrika, atau Italia atau Amerika, kenapa tidak seorang ‘Eropa gabungan’, misal seorang Turki-Jerman, seorang wanita Afrika Utara-Prancis atau seorang Asia-Inggris?” tulis Group of Eminent Persons.*