Hidayatullah.com–Ulama terkemuka dunia yang juga Syeikh Dr. Yusuf al-Qaradawi menulis pernyataan beberapa saat Negara Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain melansir 59 nama ‘daftar teror’, termasuk namanya serta 12 entitas lain, di antaranya Qatar Charity dan Eid Charity yang banyak membantu kemanusiaan.
“Kebathilan ibarat busa yang menggembung, naik ke (permukaan) sebentar, kemudian tiada tersisa selain air yang asli,” tulis Syaikh Qaradawi di akun twitternya @alqaradawy hari Jum’at (09/06/2017).
Baca: Saudi Rilis 59 Organisasi Teror, Nama Syeikh Al-Qaradhawi Dimasukkan
Ketua Persatuan Ulama Dunia yang kini tinggal di Qatar itu juga mengutip Surat Ar-Ra’du ayat 17:
فَأَمَّا ٱلزَّبَدُ فَيَذۡهَبُ جُفَآءً۬ۖ وَأَمَّا مَا يَنفَعُ ٱلنَّاسَ فَيَمۡكُثُ فِى ٱلۡأَرۡضِۚ
“Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfa’at kepada manusia, maka ia tetap di bumi.” (QS Ar-Ra’du: 17).
Sebelumnya, menyusul keluarnya rilis pihak Saudi dkk , laman resmi Rabithah al Alam al Islamy, juga mengumumkam penghentikan Syeikh al Qaradawi sebagai anggota.
“Berdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi dan saudara-saudaranya tentang daftar teroris, maka Rabithah al-Alam al-Islamy telah menghentikan keanggotaan Yusuf al-Qaradhawy dalam al-Majma’ al-Fiqhy al-Islamy,” tulis dalam akun @MWLOrg.
Sementara itu, peneliti di Universitas Qatar, Prof Dr Mahjoob Zweiri mengatakan, daftar yang dikeluarkan itu adalah bagian dari kampanye fitnah terhadap Qatar.
“Mereka memfitnah Qatar dan mencoba membuat daftar itu sebagai bukti. Daftar itu meragukan karena ada badan dalam Departemen Sosial Qatar, yang memantau kerja amal dan setiap uang yang diperoleh, “katanya dalam sebuah pernyataan.*