Hidayatullah.com–Dr Zafarul-Islam Khan, Presiden Majelis Musyawarah Muslim Seluruh India (All India Muslim Majlis-e Mushawarat, AIMMM), lembaga payung organisasi Muslim India, dengan tegas mengutuk serangan teroris dan kriminal di luar Pengadilan Tinggi Delhi pada tanggal 7 September yang menimbulkan korban tak berdosa begitu banyak.
Dia mengatakan bahwa AIMMM menuntut penyelidikan yang jujur dengan mempertimbangkan semua kemungkinan atas tindakan kriminal tersebut. Dia memperingatkan, praktik pada masa lalu yang dengan cepat menunjuk ke beberapa organisasi berlabel “muslim” seharusnya tidak terulang kembali, menyebabkan penjahat sesungguhnya dapat menutupi jejak mereka.
Presiden AIMMM ini lebih jauh menuntut agar orang-orang langsung bertanggung jawab seperti intelijen dan keamanan di Delhi harus dihukum dengan segera diberi sanksi dan harus dipecat jika, setelah penyelidikan, ditemukan lalai dan bersalah.
Kegagalan menggunakan CCTV di gerbang Pengadilan Tinggi dan tempat-tempat sejenis lainnya di ibukota, jelas menunjukkan sikap kriminal dan lalai dari polisi dan badan keamanan, mengakibatkan terulangnya serangan teroris di ibukota.
Presiden AIMMM mengatakan, semata-mata hanya menawarkan kompensasi kepada orang mati dan terluka tidak cukup. Mereka yang bertanggung jawab atas kurangnya keamanan, juga harus membayar harga, dengan memeriksa sikap lemah dan lalai dari lembaga birokrasi, polisi dan keamanan.
Dr Khan menuntut bahwa dana besar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan di badan-badan intelijen dan keamanan, harus diaudit ketat oleh auditor independen karena dana rahasia tersebut telah menciptakan kepentingan, dan dana ini tidak benar dimanfaatkan untuk tujuan yang mereka lakukan untuk lembaga ini.
Pada Rabu (7/9) terjadi ledakan keras di Pengadilan Tinggi News Delhi, menyebabkan 12 orang tewas dan 80 luka-luka.*