Hidayatullah.com–Surat kabar The Independent melaporkan bahwa Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan yang kemarin tiba di Kairo dalam rangkaian kunjungannya ke Mesir, Tunisia, dan Libya, menekankan sikap negaranya terhadap Israel dan berusaha untuk menjadikan Turki sebagai kekuatan dominan di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Surat kabar itu mengatakan bahwa Erdogan berusaha menunjukkan dukungannya kepada Tunisia dan Libya melalui kunjungannya ke kedua negara tersebut. Ia juga berusaha menunjukkan bahwa sistem demokrasi Turki yang berkarakter Islam dapat menjadi model di tiga negara itu.
Surat kabar tersebut juga mengatakan bahwa sikap tegas Erdogan terhadap sekutunya Israel itu telah membuat dunia Arab kagum, khususnya di tengah kegagalan Barack Obama untuk membantu Palestina.
Sebelum berangkat ke Kairo, Erdogan menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa ia melihat awan perang melawan Israel telah berkumpul pada tahun lalu ketika sembilan aktivis Turki ditembak mati oleh tentara Israel di atas kapal Mavi Marmara yang membawa bantuan untuk warga Gaza.
Menurut surat kabar itu, Turki diuntungkan dengan perubahan yang terjadi di dunia Arab, karena kemungkinan besar akan cocok dengan pemerintahan demokrasi baru.
Selain itu, Turki juga dapat mengambil keuntungan dari kekosongan yang terjadi di negara-negara besar, seperti Mesir dan Suriah.
Turki juga dinilai sangat berbeda dengan Iran, yakni memiliki sejumlah kecil musuh, namun keduanya memiliki musuh yang sama, yaitu pemberontak Kurdi.
Turki juga telah memainkan peranan politik yang berpengaruh di Irak karena telah berhasil menengahi antara berbagai partai politik, agama, dan kelompok etnis.*