Hidayatullah.com –Setiap tanggal 2 Desember, Uni Emirat Arab merayakan Hari Kebangsaan. Layaknya perayaan nasional seluruh penjuru negeri berbahagia. Tak ketinggalan para wanita yang tergabung dalam klub mengemudi, Women Auto Racing Club.
Mengemudi dengan dilengkapi berbagai atribut patriotik, parade iring-iringan kendaraan yang semua pesertanya perempuan itu, mendedikasikan aksi mereka untuk menggalang kepedulian pada penderita kanker payudara, diabetes dan anak-anak miskin. Slogan mereka “mendorong masyarakat kita menjadi lebih baik”.
Pemilihan tema itu bukan tanpa alasan. “Semua ini adalah masalah besar di UEA,” kata Shaima al-Sayed, panitia dari WARC. “Empat puluh persen penderita kanker payudara di sini meninggal karena telat dideteksi. Kami tidak hanya mengemudi berkeliling untuk merayakan Hari Kebangsaan, tapi juga untuk sebuah maksud.”
Empat tahun lalu ketika WARC pertama kali melakukan parade “Unity Drive” untuk merayakan Hari Kebangsaan Uni Emirat Arab, aksi tersebut tidak disambut baik oleh Polisi dan para pria yang tidak diikutsertakan.
“Mereka tidak suka ide perempuan mengemudi. Menurut mereka ide perempuan mengemudi dan menarik banyak perhatian adalah menyeramkan,” kata Shaima al-Sayed.
“Mereka berusaha melemahkan kami, tapi kami bersikukuh. Sangat menyenangkan mengemudi berkeliling, terutama di Sharjah di mana semua orang memperhatikan kami, karena terkejut melihat dan mendengar parade, yang mereka sangka dilakukan oleh para pria. Ternyata mereka melihat perempuan, perempuan dan perempuan.”
Tahun ini keadaannya berbeda, polisi sangat antusias.
“Sekarang pemerintah dan pejabat lainnya menanggapi kami serius, mendukung dan memberi selamat atas penyelenggarakan parade kami.”
Para wanita peserta parade berangkat dari ibukota UEA pukul 7 pagi. Mereka dikawal polisi bersirene, agar tidak mendapat pelecehan di sepanjang perjalanan.
Nina Hoffman asal Jerman tidak ingin ketinggalan. Dia rela berangkat pagi-pagi dari Dubai ke Abu Dhabi meskipun parade nantinya akan melewati kota itu. “Untuk memberi mereka semangat,” kata wanita 34 tahun itu beralasan.
Iring-iringan yang terdiri dari lima mobil saat berangkat dari Abu Dhabi jumlahnya bertambah 15 lagi ketika sampai di Dubai. Masuk kota Sharjah jumlahnya jadi 25 kendaraan, diikuti sekitar 50 pengemudi dan penumpang.
Mereka tidak mampir di Ras al-Khaimah karena akhir Oktober lalu penguasa wilayah itu, Syaikh Saqr bin Muhammad al-Qasimi, wafat dalam usia 96 tahun setelah 60 tahun berkuasa.
“Kami ingin mengitari semua bagian Emirat, kecuali Ras al-Khaimah karena masih masa berkabung, untuk merayakan unifikasi UEA, seperti [presiden pertama pendiri UEA] Syaikh Zayed mendekati semua suku di Emirat saat pertama kali membangun negara ini,” papar Shaima al-Sayed.
Selama perjalanan, beberapa pria ingin bergabung dalam parade. Namun mereka diminta mundur oleh penyelenggara dan polisi.[di/tn/ hidayatullah.com]