Hidayatullah.com–Kwartet diplomatik Timur Tengah — terdiri dari Uni Eropa, Amerika Serikat, Rusia dan PBB — tidak mengalami kemajuan dalam pembicaraannya tentang perdamian Palestina-Israel, kata Menteri Luar Negeri Inggris William Hague, Selasa (20/9).
“Kami bicara tentang bagaimana kami dapat … membawa kembali Israel dan Palestina ke perundingan,” kata Hague kepada para wartawan, saat ditanya tentang sikap Kwartet atas keinginan Palestina mencari dukungan di PBB.
“Itulah tujuan kami. Itulah tujuan seluruh negara Eropa,” kata Hague, sebelum bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas disela-sela sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York.
“Jadi tidak ada laporan kemajuannya, sebagaimana yang kami katakan,” imbuh Hague.
Seorang pejabat Amerika Serikat hari Senin (19/9) mengatakan kepada wartawan bahwa Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mendiskusikan elemen-elemen pernyataan Kwartet terkait upaya menyeret kembali Palestina dan Israel ke meja perundingan guna mengalihkan perhatian Palestina dari keinginannya untuk mencari pengakuan di PBB.
Sebagaimana diketahui, Palestina bersikeras mencari pengakuan atas negaranya di PBB, karena Israel selalu mengacaukan perundingan dan tidak pernah melaksanakan hasil kesepakatan, serta terus membangun pemukiman-pemukiman ilegal Yahudi di wilayah Palestina.*