Hidayatullah.com–Kelompok Al-Qaidah membebaskan tiga pekerja sosial Prancis yang diculik di Yaman lebih dari lima bulan lalu. Demikian pernyataan kantor kepresidenan Prancis, Senin (14/11/2011) dikutip BBC.
Menurut seorang kepala suku setempat yang terlibat dalam pembebasan sandera, ketiga warga Prancis itu dalam keadaan sehat.
Sementara itu pejabat pemerintah Provinsi Shabwa memastikan ketiga warga Prancis itu akan segera dibawa ke ibukota Sana’a.
“Mereka bersama saya di Ataq (Yaman selatan) satu jam setelah mereka dibebaskan Al-Qaidah,” kata kepala suku itu.
Berita pembebasan ketiga orang ini disambut baik kelompok Triangle Generation Humanitaire organisasi swadaya masyarakat Prancis tempat ketiganya bernaung.
Beberapa sumber di kalangan suku-suku Yaman mengatakan pada Juli lalu ketiga pekerja sosial itu, dua perempuan dan seorang laki-laki, diculik Al-Qaidah di kota Seyun, dekat Hadramaut, 600km sebelah timur Sana’a.
Mobil mereka ditemukan 20km dari kota Shibam yang dikenal sebagai Manhattan Padang Pasir karena deretan bangunan bertingkat yang dibuat dari lumpur.
Pada 27 Juli 2011, para penculik yang merupakan anggota Al-Qaidah meminta tebusan US$12 juta atau setara dengan Rp107 miliar untuk ketiga warga Prancis itu.
Pada September lalu, ketiga orang itu muncul dalam sebuah rekaman video dan menyatakan bahwa pemerintah belum memenuhi keinginan para penculik.
Peranan Oman
Sementara itu, pemerintah Prancis secara khusus mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Oman atas peran sertanya dalam pembebasan ini.
“Pemerintah Prancis mengucapkan terima kasih kepara Sultan Oman dan pemerintah Oman atas bantuannya dan semua pihak yang membuahkan hasil bahagia ini,” demikian pernyataan resmi kantor Presiden Prancis.
Namun, pemerintah Prancis tidak menjelaskan peranan pemerintah Oman secara konkrit.
Pada September lalu, pemerintah Oman membayar uang tebusan untuk dua pendaki gunung asal Amerika Serikat yang ditahan Iran selama dua tahun karena dituding sebagai mata-mata.
Ketiga warga Prancis yang diculik itu bekerja dalam program pengembangan pertanian di Yaman.
Penculikan warga asing kerap terjadi di Yaman berbagai suku sebagai sarana mendapatkan kompensasi dari pemerintah.
Selama 15 tahun terakhir setidaknya 200 orang warga asing diculik di Yaman, namun sebagian besar dari mereka dibebaskan tanpa disakiti.*