Hidayatullah.com—Sebuah stasiun televisi Mesir menayangkan rekaman video tentang berdirinya sekolah Syiah pertama di Mesir, lansir Al Arabiya (2/8/2012).
Video yang ditayangkan Dream TV pada hari Selasa itu menampilkan gambar para siswa yang berasal dari berbagai negara Arab dan asing seperti Aljazair, Qatar, Iran dan Amerika Serikat.
Seorang gadis kecil dalam video itu mengatakan bahwa ia berasal dari Aljazair dan bersekolah di sekolah baru, yang murid-muridnya diajari ritual Syah dan nyanyian-nyanyian terkait kepercayaan Syiah.
Bagi Walid Ismail, anggota dari Koalisi Muslim Pembela Sahabat dan Ahlulbait yang juga merupakan seorang peneliti bidang Islam, sekolah Syiah itu merupakan bagian dari rencana untuk memecahbelah Mesir dan mengkotak-kotakkan Mesir berdasarkan sekte.
“Jika sekolah ini dibiarkan berlanjut, maka ia akan menjadi ancaman terbesar bagi Mesir di kemudian hari,” kata Ismail.
Menurutnya, pembukaan sekolah Syiah itu memanfaatkan momentum kekosongan kekuasaan Mesir setelah revolusi, untuk menyebarkan ajaran Syiah.
Peneliti Islam, Alaa Al Said, terkejut dengan pendirian sekolah itu karena alasan yang lebih bersifat administratif.
“Bagaimana bisa sebuah sekolah mulai beroperasi tanpa mendapatkan izin terlebih dahulu dari Kementerian Pendidikan atau lembaga lain yang berwenang?” ujarnya dengan tanda tanya.
Sementara itu Shawki Ahmad, seorang penganut Syiah dan merupakan salah seorang pembawa acara yang mengudarakan rekaman video itu, menyangkal berita tentang pendiria sekolah Syiah tersebut.
“Tempat yang ditunjukkan dalam video itu adalah rumah saya dan saya memang menerina murud di sana. Tetapi itu bukan sebuah sekolah dan jumlah mereka biasanya tidak melebihi 15 orang,” dalih Ahmad.*