Hidayatullah.com–Perang kata-kata antara Moskow dan Washington terjadi, di mana Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin menuding Gedung Putih memanas-manasi pengunjuk rasa untuk menentang pemerintahannya.
Kelompok penentang Vladimir Putin menuduh hasil pemilu parlemen yang dimenangkan partainya Putin, Rusia Bersatu, direkayasa. Pengamat internasional dan Amerika Serikat juga menyampaikan keprihatinannya atas pemilu itu.
Putin menuding Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hilary Clinton.
“Dia memberikan nada untuk sejumlah aktivis oposisi, memberikan mereka sinyal, mereka mendengar sinyal itu dan mulai aktif bekerja,” kata Putin dikutip Euronews, Kamis (08/12/2011).
Pasukan militer dalam jumlah besar terlihat di jalan-jalan kota Moskow dan beberapa tempat lainnya. Gerakan protes anti-Kremlin kali ini merupakan di antara yang terbesar yang pernah terjadi di ibukota. Ratusan orang telah ditangkap dan media online berusaha dilumpuhkan.
Namun, ada pula unjuk rasa pendukung Vladimir Putin, yang tetap bertekad maju dalam pemilihan umum presiden Maret 2012.*