Hidayatullah.com—Warga Inggris yang kembali dari Suriah akan dicegat di perbatasan dan ditangkap, kata seorang kepala polisi senior.
Sir Peter Fahey, pimpinan kepolisian wilayah Greater Manchester, mengatakan kepada BBC (25/1/2014) bahwa ada kekhawatiran warga Inggris yang pulang dari bertempur di Suriah akan menimbulkan ancaman bagi negara Inggris.
Markas kepolisian di London, Scotland Yard, mengatakan bahwa kekhawatiran terbesar adalah mereka pulang kembali sebagai teroris.
Bulan Januari 2014 saja sudah 16 orang ditangkap dengan dugaan terorisme sekembalinya dari Suriah. Sedangkan sepanjang tahun 2013 ada 24 orang yang ditangkap.
Seorang jurubicara Metropolitan Police mengatakan, warga Inggris yang berangkat ke Suriah kebanyakan para pemuda termasuk yang berusia 17 tahun. Diketahui pula ada beberapa wanita muda yang berangkat ke Suriah.
Kepada BBC Radio 4, Sir Peter mengatakan mereka yang kembali dari Suriah “kemungkinan akan dituntut dan diperiksa, tetapi mereka akan dimasukkan dalam program kami.”
“Jelas kami punya segala macam cara untuk mengetahuinya [apakah mereka pergi ke Suriah]. Kami punya kaitan dengan badan-badan intelijen di seluruh Eropa,” imbuhnya.
“Ini situasi yang sangat sulit sebab Suriah sangat dekat, sangat dekat dengan tujuan-tujuan wisata. Tetapi itu merupakan tempat yang sangat berbahaya sekali.”
Mereka yang ditangkap, kata Sir Peter, dimasukkan dalam program kerjasama antara polisi dengan lembaga-lembaga lokal seperti sekolah dan organisasi kepemudaan. Tujuannya untuk memastikan bahwa mereka benar-benar tidak menjadi ancaman bagi negara sekembalinya dari Suriah.
“Kekhawatiran terbesar kami adalah orang mendatangi kamp pelatihan teroris atau bertempurdi medan perang kemudian kembali ke Inggris sebagai teroris.”
“Mereka potensial sebagai ancaman bagi kepentingan Inggris baik di dalam maupun luar negeri,” tambahnya.
Meskipun demikian dia mengakui bahwa ada warga Inggris yang secara naif berangkat ke Suriah semata karena peduli dengan masalah kemanusian.*