Hidayatullah.com–Mantan Duta Besar Israel, Yitzhak Levanon menyatakan bahwa hubungan antara Mesir dan Israel akan tetap stabil dan baik, meski Ikhwanul Muslimin berhasil memenangkan pemilu parlemen serta mendapat tempat dalam pemerintahan Mesir yang akan datang.
Dalam wawancaranya dengan Radio Militer Israel, Levanon mengatakan bahwa meski Mesir tengah menghadapi kekacauan dan krisis akibat bentrokan baru yang terjadi di Kairo, namun hubungan antara Mesir dan Israel akan tetap baik seperti sebelumnya. Menurutnya, hubungan ini tidak akan berubah atau terpengaruh oleh apa yang tengah terjadi di Mesir.
Levanon menekankan bahwa al Ikhwan al Muslimun tidak akan berhasil mengambil kendali penuh atas kekuasaan di Mesir, bahkan ketika di Parlemen nanti. Oleh karena itulah, menurutnya, Ikhwanul Muslimin tidak dapat menentukan hubungan Mesir dan Israel ke depannya nanti.
Lebih lanjut, Levanon memprediksikan bahwa kemenangan yang dicapai oleh kelompok Islamis seperti Partai Kebebasan dan Keadilan milik Ikhwanul Muslimin dan Partai An Nur milik Salafy, tidak akan mampu memerintah Mesir tanpa membentuk pemerintahan koalisi.
Levanon menambahkan juga bahwa Dewan Militer juga tidak akan mampu mengendalikan situasi yang tengah bergejolak di Mesir, bahkan situasi ini akan terus memburuk, dan bentrokan akan terus berlanjut antara demonstran dengan petugas keamanan.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak juga mengatakan bahwa hasil pemilu parlemen tahap pertama di Mesir yang dimenangkan oleh Ikhwanul Muslimin dan Salafi telah menimbulkan keprihatinan Israel. Israel takut jika kelompok Islamis ini di pemerintahan Mesir yang baru nanti akan menghapuskan perjanjian damai antara Mesir dan Israel.*