Hidayatullah.com–Hari Ahad (18/12/2011), pipa gas dari Mesir ke Israel kembali diledakkan oleh orang-orang yang tidak dikenal, sekitar 7 km dari sebelah barat kota Al-Arish. Ledakan ini yang kesepuluh kalinya terjadi secara berturut-turut sejak pecahnya revolusi 25 Januari.
Seorang sumber mengatakan bahwa pengeboman yang terjadi kali ini tidak begitu besar dari pada pengeboman-pengeboman sebelumnya, karena tidak adanya gas di dalam pipa tersebut.
Pasokan gas Mesir kepada Israel sebesar 43% dari konsumsi Israel terhadap gas. Sedangkan kepada Yordania, Mesir memasok gas sebanyak 80% dari kebutuhan Yordania.
Dikutip al Akbar, Pipa yang memasok gas Mesir ke Yordania dan Israel melalui Sinai ini sebelumnya telah sembilan kali diledakkan, dan untuk pertama kalinya ketika pecahnya revolusi 25 Januari.
Aksi peledakan bom yang berkali-kali ini menunjukkan bahwa perjanjian penjualan gas antara Mesir dan Israel yang ada pada masa Hosni Mubarak banyak ditentang oleh berbagai pihak, karena harga yang diberikan kepada Israel lebih rendah dari harga pasar.*