Hidayatullah.com—Nepal sangat kekurangan tabung oksigen sampai-sampai meminta para pendaki Puncak Everest agar membawa turun tabung kosong yang bekas mereka pakai dan tidak meninggalkannya di ceruk-ceruk gunung, kata seorang pejabat kepada Reuters hari Senin (10/5/2021).
Kul Bahadur Gurung, seorang pejabat senior di Nepal Mountaineering Association, mengatakan para pendaki dan sherpa mereka pada musim pendakian tahun ini diperkirakan sudah membawa sedikitnya 3.500 tabung oksigen. Tabung-tabung itu biasanya tidak dibawa saat turun dan kerap terkubur reruntuhan salju.
“Kami meminta para pendaki dan sherpa agar membawa kembali tabung-tabung kosong itu sebisa mungkin, sebab tabung dapat diisi ulang dan dipergunakan untuk merawat pasien Covid-19 yang sangat membutuhkannya,” kata Gurung kepada Reuters.
Negara itu mengeluarkan izin pendakian untuk bulan April-Mei ke lebih dari 700 pendaki yang memanjat 16 puncak di Pegunungan Himalaya, 480 untuk mendaki Puncak Everest.
Koresponden The Guardian Peter Beaumont melaporkan bahwa situasi wabah coronavirus di Nepal sama buruknya, jika tidak lebih buruk, dengan negara tetangga India, yang memiliki banyak daerah perbatasan mudah ditembus.
Banyak rumah sakit umum dan swasta di ibukota Khatmandu mengatakan tidak lagi sanggup menampung pasien Covid-19 karena kekurangan tabung dan gas oksigen.
“Kami membutuhkan sekitar 25.000 tabung oksigen segera untuk menyelamatkan nyawa-nyawa pasien. Ini kebutuhan mendesak kami,” kata Samir Kumar Adhikari, seorang pejabat Kementerian Kesehatan.*