Hidayatullah.com–Usai peringatan Revolusi Mesir 25 Januasi, puluhan pengunjuk rasa bertekad akan tetap menempati Lapangan Tahrir sampai Dewan Militer menyerahkan kekuasaan kepada rakyat sipil.
Kemarin (25/01/2012), seluruh aktifitas resmi pemerintahan diliburkan untuk memperingati revolusi Mesir yang berhasil menumbangkan rezim Mubarak. Ratusan ribu orang berkumpul di Lapangan Tahrir. Ini merupakan unjuk rasa terbesar setelah turunnya Presiden Hosni Mubarak.
Namun sayangnya, sebagaimana dilnsir Aljazeera, unjuk rasa peringatan Revolusi 25 Januari tersebut harus terpecah menjadi dua kubu, kubu yang menuntut penyerahan kekekuasaan dari militer ke rakyat sipil secepatnya, dan kubu yang tetap berkomitmen agar kekuasaan diserahkan pada waktu yang telah ditentukan.
Aksi unjuk rasa tersebut diikuti oleh berbagai kelompok di Mesir, di antaranya kelompok Islamis, Liberal, kelompok kiri, dan warga biasa. Mereka membawa dan meneriakkan slogan-slogan yang bermacam-macam, menunjukkan makna Revolusi 25 Januari.
Seiiring dengan peringatan revolusi ini, gerakan pemuda 6 April mengatakan bahwa revolusi Mesir belum berakhir, mengingat tujuan Revolusi 25 Januari masih belum tercaai secara penuh.